Bisnis.com, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menjelaskan mengapa kendaraan hibrida (Hybrid Electric Vehicle/HEVs) perlu diberi insentif.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian menyatakan penjualan kendaraan hybrid akan meningkat dengan sendirinya meski tanpa insentif.
“Kalau meningkat ya meningkat dibandingkan tahun lalu. Tapi kalau bisa lebih tinggi kenapa tidak?” Kabarnya, kata Presiden I Gaikindo, Kamis (10/3/2024), Jongkie Sugiarto di Bisnis.
Selain itu, tambahnya, setidaknya ada empat alasan mengapa kendaraan hybrid layak mendapat insentif. Pertama, mobil hybrid menghemat bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini banyak disubsidi.
Kedua, mobil hybrid secara signifikan mengurangi polusi. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam memerangi perubahan iklim melalui penandatanganan Perjanjian Paris pada tahun 2015.
Ketiga, mobil hybrid tidak memerlukan infrastruktur, seperti stasiun pengisian. Karena tidak diperlukan, karena baterai akan diisi dari mesin, lanjutnya.
Terakhir, menurutnya, total biaya produksi kendaraan hybrid tidak semahal battery electric vehicle (BEV) murni, sehingga harganya akan lebih terjangkau masyarakat.
“Kalau harganya terjangkau, diberikan insentif, meski kami juga menyarankan insentif tidak harus sebesar BEV, maka konsumsi bahan bakar akan turun dan polusi akan turun. Tapi kalau pemerintah bilang tidak bisa. kasih insentif ya kita patuhi saja,” pungkas Junkey.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan kendaraan hybrid mencapai 6.099 unit pada Agustus 2024. Capaian tersebut meningkat 23,11% dari 4.954 unit pada bulan sebelumnya.
Penjualan Toyota Kizong Innova Genix menjadi yang terkuat dibandingkan model hybrid lainnya, yakni sebanyak 3.151 unit pada Agustus 2024. Penjualan tersebut meningkat 8,43% dibandingkan Juli 2024 sebanyak 2.906 unit.
Posisi kedua dan ketiga masih ditempati merek Toyota yakni Alphard Hybrid sebanyak 444 unit, disusul Yaris Cross Hybrid sebanyak 327 unit. Sementara penjualan Alphard Hybrid turun 5,33% secara bulanan, sedangkan Yaris Cross Hybrid meningkat 267% dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 89 unit. menunggu keputusan
Terlebih lagi, keputusan pemerintah mengenai insentif mobil hybrid saat ini masih belum jelas. Sebab, meski tidak resmi, kebijakan tersebut belum sepenuhnya ditolak pemerintah.
Sebelumnya, pada Agustus 2024, Menteri Koordinator Perekonomian Erlanga Harterto mengaku ada beberapa pihak yang menunggu kebijakan baru untuk kategori hybrid. Namun dia menegaskan pemerintah akan tetap berpegang pada kebijakan saat ini.
Pada saat itu, hanya dinyatakan bahwa tidak ada kebijakan tambahan lainnya yang berubah. Meski demikian, Airlanga juga tidak secara tegas menolak adanya insentif hybrid.
Baru-baru ini, Airlanga pun sempat memberikan tanggapan singkat saat ditanya apakah akan ada insentif mobil hybrid pada tahun depan.
“Sejauh ini tanpa insentif, penjualan hybrid cukup baik,” kata Airlanga saat ditemui usai Green Initiative Conference di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024). Daftar 5 mobil hybrid terlaris Agustus 2024
1. Toyota Innova Genix hybrid: 3.151 unit
2. Toyota Alphard hybrid : 444 unit
3. Toyota Yaris Cross : 327 unit
4. Suzuki XL7 hybrid : 310 unit
5. Suzuki Ertiga hybrid : 209 unit
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel