Geser ASII, Emiten Properti Aguan PIK 2 (PANI) Masuk Jajaran Top 10 Market Cap

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang real estate yang terkait dengan konglomerat Aguan-Salim PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) masuk dalam daftar 10 saham dengan aset atau pertumbuhan besar hingga 14 Oktober 2024. 

Per 16 Oktober 2024, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar PANI mencapai Rp 215 triliun atau setara dengan bobot 1,69% di indeks komposit. 

PANI menggantikan posisi PT Astra International Tbk (ASII) pada daftar 10 produsen kapitalisasi jumbo bursa sebelumnya setelah penutupan perdagangan Senin (14 Oktober 2024). Berdasarkan laporan BEI, ASII masih menempati peringkat 10 produsen perdagangan terbesar dengan kapitalisasi pasar Rp 205 triliun hingga akhir pekan (Jumat, 10 November 2024). 

Hingga akhir bisnis PANI saat ini, pangsa pasar PANI kalah dibandingkan DSSA dan TLKM yang masing-masing menempati peringkat 8 dan 9. Di sisi lain, DSSA mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 323 triliun dengan kapitalisasi pasar 2,53%. Sedangkan TLKM mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp 297 triliun dengan bobot 2,33%. 

Sementara BBCA dan BREN tetap menjadi produsen terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar di BEI. Kapitalisasi pasar BBCA tercatat sebesar Rp1.278 triliun (10,02%). Di sisi lain, BREN mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp920 triliun dengan bobot 7,21%. 

Masuknya saham PANI ke dalam daftar 10 besar BEI bertepatan dengan kenaikan harga saham produsen aset Aguan tersebut sejak awal tahun. Saham PANI menguat 650 poin atau 5,37% ke Rp 12.750 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (16 Oktober 2024), berdasarkan data Bloomberg. Sementara harga saham Fani sudah melonjak 153,73% sejak awal tahun ini. 

Secara fundamental, PANI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 284,86 miliar pada kuartal I 2024, meningkat 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Hingga laporan keuangan hingga akhir Juni 2024, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,34 triliun, meningkat 0,21% year-on-year. 

Kontribusi terbesar diberikan oleh sektor lingkungan hidup yang meraup pendapatan Rp607 miliar pada semester pertama tahun ini. Sementara itu, beban pokok pendapatan PANI turun 11,06% year-on-year menjadi Rp594,68 miliar. Keberhasilan tersebut membuat total laba perseroan meningkat sebesar Rp751,97 miliar atau 11,38% setiap tahunnya. 

Ketua PANI Sugiato Kusuma atau akrab disapa Aguan mengatakan perusahaan terus fokus pada pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. 

“Saya terus mendorong inovasi yang baik untuk menciptakan pasar PIK 2 yang lebih baik dan keuntungan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kepercayaan pelanggan,” kata Aguan. 

Analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin Fielim memperkirakan PANI mampu meraih pendapatan pemasaran senilai Rp 5,7 triliun pada tahun 2024. Pendapatan perseroan juga diperkirakan mencapai Rp 546 miliar dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar Rp 358 miliar. 

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan Channel WA.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *