Bisnis.com, Jakarta – Harga minyak dunia turun lebih dari 4% ke level terendah dalam dua pekan, menyusul harapan melemahnya permintaan. Sementara itu, pernyataan Israel yang menyatakan tidak akan menyerang situs nuklir dan minyak Iran meredakan kekhawatiran mengenai gangguan pasokan.

Minyak mentah berjangka Brent turun 4,14% atau US$3,21 menjadi US$74,25 per barel pada Rabu (16/10/2024), dikutip dari Reuters. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 4,4% atau US$3,25 menjadi $70,58 per barel.

Kedua harga minyak tersebut terkoreksi menjadi US$4 dan mencatat level terendah sejak awal Oktober, setelah turun hampir 2% pada perdagangan sebelumnya.

“Kami melihat hilangnya premi perang yang dikumpulkan minggu lalu. Apa yang kami lihat bukanlah pasokan, namun risiko pasokan dan permintaan,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

Sementara itu, harga minyak Brent dan WTI turun sekitar US$5 sepanjang minggu ini, hampir menghapus kenaikan yang dicapai setelah investor khawatir Israel akan menyerang fasilitas minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan rudal di Teheran pada 1 Oktober.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa dia siap menyerang sasaran militer Iran, bukan sasaran nuklir atau minyak, Washington Post melaporkan Senin.

Baik Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) pada minggu ini memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun 2024, dengan Tiongkok mengalami penurunan terbesar.

John Evans dari pialang minyak PVM mengatakan bahwa OPEC merencanakan ekspansi permintaan global yang lebih kuat tahun ini dibandingkan perkiraan IEA. 

“Tetapi rendahnya penyesuaian ini hanya angan-angan saja,” kata Evans.

Sementara itu, Andrew Lipo, presiden Lipo Oil Associates, mengatakan OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, mungkin mengubah rencana produksi akhir tahun ini.

“Saya pikir OPEC+ akan menunda peningkatan produksi hingga akhir tahun ini,” kata Lippo.

Ia menambahkan, harga minyak mentah saat ini berada di bawah level yang dibutuhkan banyak negara untuk memenuhi anggaran nasionalnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *