Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) diyakini memiliki prospek cerah dipengaruhi oleh beberapa katalis positif dari gejolak geopolitik.
Grup Riset Samuel Sekuritas menilai harga saham emiten batu bara berpotensi naik tergantung kenaikan harga batu bara global. Harga rata-rata batubara naik menjadi $150,1/ton, didorong oleh kenaikan tajam harga minyak, yang mendorong konsumen beralih ke batubara sebagai pengganti bahan bakar.
Namun pergerakan harga minyak masih dipengaruhi oleh konflik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Iran.
“Selanjutnya, katalis positif lainnya adalah hujan lebat di Tiongkok yang menghambat produksi batu bara di Tiongkok, sementara konsumsi industri terus tumbuh,” tulis tim riset Samuel Sekuritas, Jumat (10/11/2024).
Samuel Sekuritas juga mempertahankan perkiraan harga batubara selama tahun 2024 pada level 136 USD/t. Samuel Sekuritas sendiri menjadi top pick saham ADRO dan mempertahankan rating beli ADRO dengan target harga Rp 4.700 per saham.
Sebelumnya, Sukarno Alatas, Kepala Riset Kiwoom Sekuritas, menjelaskan lebih lanjut sentimen positif terhadap emiten batu bara akibat kenaikan harga komoditas batu bara dalam jangka pendek akibat terganggunya pasokan karena faktor cuaca. Hal ini dalam rangka peningkatan potensi permintaan akibat pemulihan ekonomi Tiongkok.
Harga batu bara juga terdampak oleh konflik di Timur Tengah dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan energi yang terus berlanjut sehingga berdampak pada kenaikan harga gas, kata Sukarno, Kamis (10/10/2024).
Dengan sentimen tersebut, dia melihat kemungkinan harga batu bara akan terus meningkat. Untuk batu bara, Kiwoom Sekuritas memiliki beberapa saham preferen seperti ADRO, BUMI, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Harum Energi Tbk. (HRUM) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).
Ia menyarankan investor untuk mempertahankan saham batu bara, namun tetap memperhatikan sinyal teknikal baru atau membatasi risiko ketika harga komoditas terkoreksi dan mulai turun seiring dengan sentimen stimulus Tiongkok.
Seiring dengan prospek yang cerah, beberapa emiten batu bara mencatat kenaikan harga saham greenback selama sepekan terakhir. Harga saham ADRO misalnya, naik 1,31% pada akhir pekan ini, Jumat (10/11/2024), ke level Rp 3.870 per saham.
Harga saham ADRO naik 1,57% dalam sepekan perdagangan dan melesat 62,61% di tahun ini (YTD/YTD).
PTBA juga mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 0,33% pada perdagangan akhir pekan ini ke level Rp 3.030. Dalam sepekan, harga saham PTBA naik 1,34%. Harga saham PTBA pun meningkat 24,18% year to date.
BUMI mencatatkan evolusi harga saham yang tumbuh 57,65% year-on-year. Jadi, harga saham ITMG naik 1,07% yoy dan HRUM naik 0,37% yoy.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel