Mitos Atau Fakta Minuman dan Suplemen Kolagen Tak Bermanfaat?

Bisnis.com, JAKARTA – Belakangan ini banyak bermunculan produk minuman yang mengandung kolagen yang dipercaya dapat menjaga kesehatan kulit tubuh. Tapi apakah ini benar-benar bermanfaat? 

Kolagen merupakan salah satu jenis protein yang memiliki efek positif dalam menjaga kesehatan kulit. Selain itu, kolagen dapat menjaga kesehatan kuku, rambut, dan persendian. 

Kolagen sendiri diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh. Namun seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh memproduksi kolagen semakin menurun. 

Menurut dokter Esteglow dan ahli kecantikan Elin Seto, kemampuan tubuh memproduksi kolagen mulai menurun setelah usia 25 tahun dan terus menurun dari tahun ke tahun. 

Oleh karena itu, sejak usia 25 tahun, kulit mulai menua, garis-garis halus muncul atau mulai menghilang. 

Untuk mengatasi masalah ini, banyak merek minuman atau suplemen menawarkan produk yang mengandung kolagen. Tapi apakah itu benar-benar memberikan manfaat? 

Dokter Elin mengatakan minuman kolagen masih bermanfaat bagi tubuh, namun belum diserap tubuh sepenuhnya. Umumnya, sekitar 30% dari setiap dosis yang tercantum pada kemasan diserap.   

“Agar kolagen bisa diserap tubuh, perlu dalam jumlah tertentu. Jadi kalau produk buatan sendiri atau tidak diukur kandungan kolagennya, bisa jadi tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan kulit, jelas Esteglow, Kamis (10/10/2024), ditemui di Jakarta. 

Selain itu, menurut dokter Elin, lebih baik menggunakan suplemen kolagen dosis rendah namun berjangka panjang selama dua minggu saja, dibandingkan merekomendasikan kemasan dosis tinggi. 

“Kolagen biasanya digunakan sebagai pengobatan anti penuaan, jadi saya lebih memilih sesuatu yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mengisi kembali kolagen yang hilang, karena jika Anda menggunakannya selama dua minggu, jumlahnya terus berkurang di dalam tubuh setiap tahunnya.”

Dr Elin juga menegaskan, perawatan kolagen dengan suplemen atau minuman yang mengandung kolagen tidak hanya untuk kesehatan secara umum, tetapi juga tidak bermaksud mengubah bentuk penuaan atau kulit akibat penuaan atau jaringan parut secara umum. 

Untuk merawat kulit yang sudah keriput, kendur, atau bekas luka, Anda tetap perlu melakukan perawatan topikal dan menggunakan alat seperti laser, facelift, bahkan stimulator kolagen. 

Sebaliknya, orang yang berusia di bawah 25 tahun juga tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen atau minuman yang mengandung kolagen, karena tubuh tidak membutuhkannya sehingga dikeluarkan oleh tubuh. 

“Tubuh kita itu pintar, kalau ada sampah akan dibuang dengan sendirinya. Oleh karena itu, suplemen kolagen sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum usia 25 tahun. “Gunakan suplemen kolagen,” tambahnya.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Saluran WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *