Bisnis.com, Jakarta – Pada perdagangan hari ini Selasa (15/10/2024), nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS menguat di level Rp 15.549 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,11% (16,5 poin) ke level 15.549 rupiah terhadap dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS turun 0,12% menjadi 103,17.

Seperti rupee, beberapa mata uang Asia juga mengalami apresiasi. Misalnya yen Jepang menguat 0,13%, dolar Singapura menguat 0,03%, rupee India menguat 0,01%, dan baht Thailand menguat 0,04%.

Sementara beberapa mata uang Asia lainnya melemah. Misalnya dolar Hong Kong terdepresiasi 0,02% terhadap dolar AS, dolar Taiwan terdepresiasi 0,01%, won Korea terdepresiasi 0,11%, dan yuan Tiongkok terdepresiasi 0,12%.

Ibrahim Asaibi, Direktur PT Profit Foresindo Berjanka, memperkirakan tren penguatan rupiah akan terus berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini.​

“Pada perdagangan Selasa (15 Oktober 2024), nilai tukar rupiah berfluktuasi namun kemungkinan akan ditutup dengan penguatan rupiah, antara Rp 15.510 hingga Rp 15.580 per dolar AS,” kata Ibrahim, Senin. (2024/10/14).

Ia mengatakan prospek penguatan tersebut sejalan dengan beberapa pandangan positif terhadap indikator makroekonomi Indonesia, antara lain perkiraan pertumbuhan ekonomi, surplus perdagangan Indonesia, dan posisi utang luar negeri.

Ibrahim mengatakan tren kenaikan rupiah didorong oleh perkiraan Bank Dunia bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat stabil di atas 5% pada tahun 2024 dan 2025. ​Selama dua triwulan terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian domestik berhasil tumbuh lebih dari 5% meski ada tanda-tanda perlambatan.​

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11% year-on-year pada kuartal pertama tahun 2024, dan sebesar 5,05% pada kuartal kedua tahun 2024. ​Prakiraan terbaru tersebut berdasarkan laporan Bank Dunia bertajuk East Asia and Pacific Economic Update, Edisi Oktober 2024.​

“Pihak berwenang telah menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024 dan 2025 masing-masing menjadi 5% dan 5,1%,” kata Ibrahim.​

Bank Indonesia (BI) juga melaporkan ULN Indonesia mencapai USD 425,1 miliar per Agustus 2024, meningkat 7,3% secara tahunan (year-on-year). ​Saldo utang luar negeri pada Agustus 2024 juga dipengaruhi oleh pelemahan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang dunia, termasuk Rupiah.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *