Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) berencana menambah modal melalui non-preemptive atau private penempatan sebanyak-banyaknya 315 juta saham.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), SMMT menyatakan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 315 juta saham dengan nilai nominal Rp 125 per saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham yang disetor dan ditempatkan pada tahun ini. perusahaan.
“Melalui private penempatan ini, perseroan berharap dapat memperoleh alternatif sumber pembiayaan untuk kepentingan usaha atau kegiatan usaha perseroan dan/atau anak perusahaan perseroan,” tulis manajemen, Jumat (18/10/2024).
SMMT juga menjelaskan bahwa dana hasil private penempatan ini akan digunakan untuk investasi pengembangan usaha yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan di masa depan.
Selain itu, dana private penempatan juga akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kegiatan usaha SMMT secara umum. Namun realisasi rencana penggunaan dana dapat diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan sebenarnya perseroan pada saat private penempatan.
Dalam hal terjadi perubahan dan penyesuaian penggunaan dana private penempatan, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Manajemen berpendapat bahwa harga pelaksanaan penerbitan saham baru tersebut tunduk pada ketentuan Peraturan No. I-A, dengan harga penerbitan saham perseroan paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham perseroan selama periode 25 periode. hari perdagangan berturut-turut di pasar reguler.
Saat ini, SMMT menyatakan belum ada satu atau lebih investor yang berniat memiliki saham baru hasil private penempatan ini.
Dengan private penempatan ini, pemegang saham SMMT yang tidak ikut serta dalam jangka pendek akan terkena risiko dilusi atau dilusi kepemilikan saham, yakni maksimal 10%. Manajemen juga mengatakan tidak akan ada perubahan kendali perseroan setelah private penempatan selesai.
Bersamaan dengan aksi korporasi tersebut, SMMT akan menyelenggarakan RUPSLB pada Selasa, 26 November 2024.
____________
Penafian. Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel