Bisnis.com Jakarta — Bandara Dhoho Kediri yang dikuasai perusahaan penerbit tembakau milik konglomerat keluarga Wonowidjojo PT Gudang Garam Tbk (GGRM), siap melayani penerbangan umrah pada akhir tahun 2024.
Sesuai dengan rencana tersebut Bandara Doho hari ini akan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Luhut dan Budi Karya Sumadi juga akan melakukan langkah-langkah penting pada ruas tol Kediri yang dioperasikan GGRM Group.
Taswin Siddharta, Direktur GGRM Istata, mengatakan Bandara Dhoho saat ini mengoperasikan penerbangan reguler dari Kediri ke Jakarta dan Kediri ke Balikpapan.
Rencananya penerbangan umrah akan dilaksanakan pada akhir tahun 2024. Namun, ia menegaskan, banyak hal yang harus dipersiapkan perusahaan untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Penerbangan umrah akan diluncurkan akhir tahun ini dan awal tahun depan. Tapi pekerjaan dan waktu tambahan juga diperlukan,” kata Istata dalam konferensi pers online, Kamis (29 Agustus 2024).
Seperti diketahui, GGRM menguasai Bandara Dhoho melalui anak usahanya PT Surya Dhoho Investama (SDHI). Hingga awal tahun ini, GGRM menginvestasikan Rp15 triliun di SDHI untuk pengembangan Bandara Toho.
Emiten berkode saham GGRM itu memegang 13,99 juta saham atau Rp 13,99 triliun, sedangkan PT Surya Duta Investama memegang 1 saham atau Rp 1 juta.
“Saat ini kami terus menggunakan dana internal untuk membiayai proyek-proyek tersebut. Namun kami tidak menutup kemungkinan adanya tambahan pendanaan dari perbankan atau mitra lainnya,” ujarnya.
Di bursa, saham GGRM naik tipis 0,16% ke Rp 15.675 per saham pasca rencana pembukaan bandara. Namun harga saham GGRM sudah meningkat 25,67% sejak awal tahun ini.
Sementara itu Transaksi yang dihimpun pada perdagangan sesi I hari ini relatif sedikit yakni Rp 821,24 juta yang melibatkan 52.400 lembar saham.
Kapitalisasi pasar GGRM mencapai Rp 30,16 triliun dan rasio harga terhadap pendapatan (PER) sebesar 16,27 kali.
Diberitakan sebelumnya, SDHI menandatangani perjanjian kerja sama resmi dengan pemerintah untuk pembangunan bandara pada 7 September 2022.
Penandatanganan ini juga menandai proyek bandara pertama di Indonesia yang dibangun seluruhnya dengan dana swasta. tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
SDHI tengah melakukan kerja sama operasi operasi (KSO) proyek pembangunan Bandara baru Kediri bersama Angkasa Pura I. Keduanya diumumkan sebagai pemenang setelah menjalin kerja sama selama 50 tahun sejak bandara tersebut mulai beroperasi.
Total investasi Kemenhub sebesar Rp 10,8 triliun yang terbagi atas tahap kedua Rp 6,6 triliun, tahap kedua Rp 1,2 triliun, dan tahap ketiga Rp 3 triliun.
Dengan perkembangan ini Kapasitas penumpang tahap pertama bandara ini bisa mencapai 1,5 juta penumpang per tahun, kemudian Tahap 2 mampu menangani 4,5 juta penumpang per tahun, dan Tahap 3 mampu menangani 10 juta penumpang per tahun.
Lihat berita dan artikel lainnya dari Google Berita dan WA Channel.