Bisnis.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Minton) Andy Amran Suleiman menargetkan generasi muda petani bisa memperoleh penghasilan Rp30 juta per bulan dengan bantuan teknologi modern di sektor pertanian.
Imran mengatakan Kementerian Pertanian (Kementerian) telah menyiapkan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah Program Pertanian Modern.
Sommer (14/10) Imran, “Teknologinya kita kembangkan, generasi milenial punya penghasilan Rp 10 juta per bulan, yang rajin bisa mencapai Rp 20-30 juta per bulan, itu tujuan kita.” ungkapnya dalam keterangannya. /2024).
Pendiri Turan Group ini mengatakan, program pertanian modern sengaja dirancang untuk menarik generasi muda ke sektor pertanian. Di Indonesia, jumlah petani juga diperkirakan akan berkurang.
Menurutnya, generasi milenial punya potensi besar untuk berinovasi di bidang pertanian. Saat ini sudah ada 3 ribu petani muda yang mengikuti program tersebut.
Ke depan, ia berharap mampu menggaet 50.000 generasi milenial dan generasi Z di seluruh Indonesia untuk terjun ke sektor pertanian.
“Tujuan kita seribu tahun, para pelajar ini sudah dewasa, mereka akan memberitahu teman-temannya bahwa pertanian itu besar, kaya, pertanian itu menguntungkan. Pertanian kini menjadi pertanian modern. “Konversi pertanian tradisional ke modern,” tutupnya.
Menurut catatan dunia usaha, jumlah petani di Indonesia semakin berkurang setiap tahunnya. Salah satu penyebabnya adalah upah harian yang sangat rendah, yakni sekitar Rp55.503 per hari.
Selain kurangnya pengembangan karir, penuh risiko, pendapatan rendah, kecerobohan dan kelalaian menjadi alasan mengapa generasi muda menolak terjun di bidang pertanian.
Menurut statistik Bank Dunia, persentase pekerja nasional di sektor pertanian telah menurun sejak tahun 1976 dan terus berlanjut hingga tahun 2019. Bank Dunia menyatakan persentase pekerja di sektor ini pada tahun 2019 hanya 28,64 persen.
Zilferindi, Pakar Perencana kawakan Badan Pangan dan Pertanian Bipnas, mengatakan penurunan jumlah petani tidak sejalan dengan peningkatan kebutuhan pangan.
Untuk itu, Zoll mengatakan perlu adanya intervensi pemerintah untuk mengurangi jumlah petani di Indonesia. “Kalau pemerintah tidak melakukan intervensi dalam hal ini, para petani muda ini akan lebih sedikit,” kata Zol dalam diskusi Pameran Teknologi Pangan dan Pertanian AFTEA 2024, Kamis (8/8/2024).
Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel