Bisnis.com, JAKARTA – Kepemimpinan Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir periode 2019-2024 masih aktif hingga pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024.
Tugas tersebut masih terkait dengan restrukturisasi keuangan badan usaha milik negara, seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), untuk Holding BUMN Farmasi.
Dengan bantuan dokumen pembangunan Perubahan BUMN, renovasi ketiga lembaga publik ini rencananya akan selesai pada kuartal III tahun 2024.
Namun perkembangan terkini, rencana reformasi Waskita masih sebatas berkat Waskita Karya Band III Tahap IV Tahun 2019 senilai 1,36 juta.
Dukungan tersebut merupakan satu-satunya utang yang tidak dapat diperpanjang oleh Kementerian BUMN dan perseroan. Bahkan, total Waskita telah melakukan refinancing 3 seri dari 4 obligasi senilai 3 triliun.
Tidak adanya perpanjangan memungkinkan Waskita mendapatkan idSD atau harga pilihan dari pemerintah PT Efek Indonesia (Pefindo).
Dari sisi kinerja keuangan, Waskita masih mengalami kerugian Rp3 miliar hingga kuartal III 2024 akibat kenaikan biaya.
Berdasarkan laporan keuangan akhir September 2024, beban keuangan BUMN Karya mencapai 3,45 triliun. Jumlah tersebut meningkat 9,13% dari triwulan III tahun lalu yaitu Rp3,16.
Di sisi lain, 21 investor bank Waskita menyetujui penandatanganan Perjanjian Restrukturisasi (MRA) 2021 senilai 26,3 triliun. MRA ini ditandatangani pada 6 September 2024.
Ketua Pelaksana Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengungkapkan, prosesnya kini sudah mencapai tahap penyelesaian administrasi hingga penyelesaian review MRA.
Hanugroho atau akrab disapa Oho melalui suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/10/2024) mengatakan, “Jika dinyatakan positif maka bisa memberikan kinerja yang baik bagi perseroan dari segi keuangan. ‘
Reformasi BUMN Krakatau Steel dan Farmasi
Sementara kasus Krakatau Steel, Kementerian BUMN telah menyetujui rencana restrukturisasi keuangan (RPK) yang mencakup rencana restrukturisasi utang senilai 1,4 miliar.
Dalam postingan Bisnis.com pada 5 September 2024, Direktur Utama Steel Krakatau Purwono Widodo menjelaskan usulan tersebut merupakan langkah menuju perjanjian pinjaman restrukturisasi yang ditandatangani pada 30 September 2019 untuk melanjutkan restrukturisasi yang telah disetujui pemegang saham untuk diperpanjang.
Kesepakatan itu terjadi setelah sebelumnya perseroan dan 10 kreditor menyepakati kesepakatan restrukturisasi senilai USD 1,94 miliar.
Dalam perjalanannya, Krakatau Steel membayar sejumlah bunga dan dividen senilai US$509 juta. Pembayaran tersebut mengurangi utang perusahaan kepada kreditor sebesar $1,4 miliar.
Purwono saat ditemui usai RUPST di Jakarta, Kamis (5/9/2024): “Jadi, kita akan kembalikan 1,4 miliar dolar AS, agar kita bisa bernapas dan melanjutkan bisnis perseroan dalam jangka panjang.”
Terkait BUMN farmasi, Kementerian BUMN telah membentuk tim percepatan reformasi Grup Bio Farma mulai Oktober 2023. Tim tersebut dipimpin oleh Erick Thohir dan Kartika Wirjoatmodjo.
Direktur Bio Farma Shadiq Akasya mengumumkan rombongan dipecah menjadi dua kelompok. Yang pertama adalah mengenai upaya reformasi keuangan, dan yang kedua adalah tentang visi bisnis.
Dikatakannya, “Upaya perbaikan dilakukan pada banyak hal, yang pertama adalah kondisi keuangan dimana kami dari kelompok melakukan reformasi, yaitu pembenahan struktur perkreditan dalam jangka pendek dan jangka panjang.”
Erick Thohir saat menyerang Menara Digital Mandiri pada 18 September 2024 mengatakan, rencana pemulihan BUMN Karya dan Farumasi terus berjalan dan kemungkinan besar tidak akan selesai dalam waktu dekat.
Menurut dia, dari 88 proyek strategis Kementerian Keuangan, ada 84 proyek yang harus diselesaikan. Namun restrukturisasi BUMN dan pemisahan Bank PT Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) masih belum diketahui.
“Yang tidak ada BSI, kita mau partner, tapi BSI. BSI sudah besar sekali, jadi tidak mudah. Yang lain masih berusaha. Pembaruan [BUMN] Karya. Kerjasama dengan Farmasi [BUMN]”, Erick.
Penafian: informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan dari keputusan investor.
Simak berita dan artikel lainnya di website Google dan WA Channel