Bisnis, JAKARTA— Sejak dirilis pada September 2024, produk baru Apple yakni iPhone 16 belum juga masuk ke Indonesia. Sejumlah regulasi menghambat upaya perusahaan asal AS itu menjual smartphone tersebut di pasar dalam negeri. 

IPhone 16 sedianya dijadwalkan mulai dijual pada 20 September 2024 di Indonesia. Namun, perusahaan tersebut dinilai tidak mematuhi sejumlah ketentuan yang diatur di negara tersebut. Akibatnya, penjualan produk tersebut gagal.

Berita ini menjadi salah satu pilihan redaksi Bisnisindonesia.id pada berita Top 5, Rabu (9 Oktober 2024). Di bawah ini adalah ikhtisar singkat lima berita yang dipilih oleh tim redaksi.

Iphone 16 dan Peringatan Serius Indonesia terhadap Apple Kementerian Perindustrian menjelaskan, situasi tersebut disebabkan oleh masalah izin impor yang tidak dipenuhi Apple sesuai regulasi di Indonesia. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan untuk dapat melakukan jual beli barang yang sepenuhnya impor, produk tersebut harus memenuhi sertifikasi tingkat dalam negeri (TKDN). 

Kebijakan impor produk elektronik diatur melalui Keputusan Menteri Perindustrian (Permenperin) no. 29/2017 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan Nilai Komponen Dalam Negeri, Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet. Melalui aturan tersebut, pemerintah memberikan skema kemudahan bagi perusahaan teknologi, termasuk Apple, untuk memenuhi persyaratan TKDN. Lihat berita selengkapnya di Bisnisindonesia.id.

Gambaran Umum Penurunan Bunga Pinjaman Pinjol Online atau Pelaku Industri Pinus Minta Kebijakan Penurunan Bunga atau Batasan Maksimal Manfaat Ekonomi Ditunda. Hal ini sejalan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tengah mempertimbangkan penerapan penurunan suku bunga yang rencananya akan berlaku pada tahun depan. Kajian OJK secara detail dilakukan dengan melihat berbagai aspek seperti kondisi makroekonomi, kinerja industri, dan faktor perlindungan konsumen. 

Dalam Surat Edaran OJK (SE OJK) No. 19/SEOJK.06/2023 yang mengacu pada Penyelenggaraan Jasa Pembiayaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI), mengatur batas maksimal manfaat ekonomi pinjaman untuk pembiayaan sektor produksi mulai tanggal 1 Januari 2026 sebesar 0,067% per kalender hari, dari awalnya 0,1% efektif 1 Januari 2024.

Menguji kekuatan dampak stimulus harga komoditas jumbo Tiongkok Datangnya musim dingin dan kebijakan stimulus besar-besaran yang dilakukan pemerintah Tiongkok dapat menjadi katalis positif bagi sektor batu bara dan minyak sawit mentah atau CPO. Situasi ini dapat menaikkan harga komoditas hingga akhir tahun 2024. Paket stimulus terbesar Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan dorongan pada komoditas. Pembukaan kembali pasar pada Selasa (10/8/2024) setelah jeda satu pekan akan memberikan gambaran apakah reli masih bisa berlanjut. 

Fokus utama stimulus ini adalah pada langkah-langkah untuk menghidupkan kembali pasar real estat. Sementara itu, Beijing mengindikasikan lebih banyak stimulus akan diumumkan pada konferensi pers Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional yang dijadwalkan pada Selasa pagi (10/08/2024).

Penyerapan Hilir Bikin Pelaku Tambang Bingung Pemerintah menaruh harapan besar pada nilai tambah yang maksimal bagi perekonomian nasional dengan terus mendorong hilirisasi pertambangan di dalam negeri. Sayangnya, dengan masih minimnya jumlah industri di dalam negeri, serapan produk pertambangan yang diolah melalui smelter masih belum sesuai harapan.

Keberadaan industri antara memegang peranan penting sebagai penghubung antara hasil pengolahan mineral logam dari pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) dengan industri hasil jadi. Dengan terputusnya rantai industri maka nilai tambah menjadi tidak maksimal sehingga penerimaan negara juga tidak optimal. Pandangan pelaku usaha di sektor pertambangan dapat dilihat di Bisnisindonesia.id.

Aplikasi Ketar-Ketir Temu Masuk Indonesia Setelah banyak menyita perhatian di pasar Amerika Serikat, aplikasi belanja online asal China, Temu, mulai bermunculan dalam versi Indonesia. Kemunculannya dinilai merugikan usaha kecil dan menengah di Tanah Air.

Di Play Store misalnya, Temu muncul dengan unduhan hingga 100 juta. Dengan nama Indonesianya, Temu memiliki rating bintang 3,4 dari 5 dengan lima juta ulasan uploader. Kehadiran aplikasi ini direspon keras oleh pemerintah.

Sekilas Temu merupakan jembatan bagi konsumen untuk membeli suatu produk secara online. Namun jika ditilik lebih jauh, aplikator langsung menghubungkan konsumen atau end user dengan pabrik. Artinya, peran distributor lokal seperti reseller, dropshipper, dan afiliasi akan terkikis. Bagaimana reaksi pelaku usaha terhadap kehadiran aplikasi Temu di Indonesia? Lihat berita selengkapnya di Bisnisindonesia.id. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *