Bisnis.com, Jakarta – Sindrom Ovarium Polikistik atau biasa dikenal dengan PCOS merupakan salah satu sindrom hormonal yang biasa terjadi pada wanita. Biasanya sindrom ini ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur atau tidak menstruasi sama sekali.

Wanita yang mengalami PCOS seringkali memiliki kista di ovariumnya yang disebabkan oleh produksi hormon androgen yang berlebihan.

Seperti dilansir Healthline, Senin (14/10/2024), antara 33 hingga 83 persen wanita penderita PCOS menderita obesitas, disusul gejala umum seperti jerawat dan hirsutisme (rambut berlebih). 

Penyebab PCOS secara spesifik belum diketahui, namun ada banyak faktor yang memicu PCOS pada wanita, salah satunya adalah kelebihan hormon insulin.

Insulin merupakan hormon yang berfungsi mengontrol gula darah dan metabolisme tubuh. Kelebihan hormon insulin ini dapat mempengaruhi kelebihan produksi hormon androgen. 

Kelebihan hormon insulin juga menyebabkan seseorang menjadi resisten terhadap insulin, yang berarti orang tersebut tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.

Orang yang menderita PCOS mengatakan bahwa gaya hidup sehat dan pola makan dapat membantu mengelola gejala PCOS.  Berikut pola makan dan perawatan diri pasien PCOS: 1. Hindari karbohidrat dan gula

Mengonsumsi karbohidrat olahan seperti roti, pasta, dan camilan manis dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah sehingga dapat mengganggu kerja insulin. 2. Hindari makanan olahan dan lemak

Makanan olahan seringkali mengandung lemak berbahaya yang dapat memperburuk gejala PCOS 3. Hindari minuman dengan kandungan kafein yang tinggi.

Kafein dapat mempengaruhi produksi hormon dan meningkatkan kadar kortisol sehingga dapat mempengaruhi gejala PCOS. Salah satu cara mengatasi gejala PCOS adalah dengan mengurangi konsumsi kopi. 4. Hindari minyak dan lemak olahan

Minyak nabati olahan, seperti minyak jagung dan minyak kedelai, mengandung lemak trans dan asam lemak omega-6 yang tidak sehat. 5. Perhatikan apa yang Anda makan:

– Protein hewani murni

– Buah-buahan dan biji-bijian

– Ikan dan kerang

– Telur

– buah rendah gula (alpukat dan zaitun)

– Daging tanpa kulit (unggas)

– karbohidrat rendah pati (oatmeal, gandum utuh dan nasi merah)

(Jaslin Samantha Romeris Lumbentobbing)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *