Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis film dan sinetron di Indonesia terus berkembang dan sangat menjanjikan. Salah satunya Verona Pictures yang sedang berkembang dan berencana IPO tahun ini.
Baru-baru ini Rumah Produksi Verona Pictures bersiap go public dan menawarkan saham perdananya untuk memperluas bisnis kreatifnya di industri film nasional melalui Verona Films, setelah sukses memproduksi ribuan episode sinetron.
Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah penonton bioskop di Indonesia. Pemirsa memperkirakan akan mencapai 60 juta penonton pada tahun ini dan bisa lebih tinggi lagi jika jumlah bioskop terus bertambah.
Selain itu, meskipun reputasi acara televisi mulai dirusak oleh film dan acara online serta video-on-demand (VOD), banyak perusahaan pembuat film dan sinetron yang masih berkembang dan bahkan berhasil. untuk menciptakan miliarder terkaya di Indonesia. Berikut ulasan para taipan pemilik rumah produksi film dan sinetron di Indonesia: 1. Titin Suryani – Verona Pictures
PT Verona Indah Gambar Tbk. (VERN) atau Verona Pictures baru-baru ini mengumumkan rencana mencatatkan sahamnya dalam penawaran umum perdana (IPO) dengan harga penawaran Rp 190-195 per saham.
Berdasarkan prospektus, Verona Pictures berencana menawarkan 1,21 miliar (1.121.650.000) saham IPO atau 23,54% dari seluruh saham tercatat. Sedangkan jadwal book building IPO Verona Pictures adalah 18 September 2024 hingga 25 September 2024.
Perusahaan ini dimiliki oleh Titin Suryani dan telah berkecimpung di industri pertelevisian sejak 10 Oktober 2010. Berdasarkan prospektus perseroan, Titin merupakan direktur eksekutif Verona Pictures dengan kepemilikan saham mayoritas 60,99%.
Perusahaan ini telah sukses memproduksi ribuan episode serial TV seperti Oh Mama Oh Papa, Fitri, Montir-Montir Syantik, Malaikan Tak Bersayap dan Titip Rindu.
Pada tahun ini, Verona Pictures juga akan memulai ekspansinya ke industri film layar lebar nasional pada tahun 2024 dan memasuki industri film Indonesia dengan nama Verona Films. 2. Hary Tanoesoedibjo – MNC Pictures
Hary Tanoesoedibjo berada di balik PT MNC Pictures (MNC Pictures) Tuotantotalo, yang didirikan di Jakarta pada tahun 2005. Rumah Produksi ini telah memproduksi sinetron populer seperti Aku Bukan Wanita Terpilih, Amanah Wali 6 dan Ikatan Cinta yang tayang di RCTI.
Menurut Forbes, ia mulai membangun perusahaan media setelah lulus kuliah, di mana ia memiliki lebih dari 60 stasiun televisi, stasiun radio, dan surat kabar.
Pada tahun 2024, Hary Tanoesoedibjo menjadi orang terkaya ke-21 di Indonesia dengan kekayaan bersih $1,7 miliar atau Rp26,06 triliun. 3. Manoj Punjabi – Gambar MD
Di belakang Hary Tanoesoedibjo adalah MD Pictures Manoj Punjabi, rumah produksi terbesar di Indonesia yang saat ini didirikan pada tahun 2007.
Menurut Forbes, kekayaan bersihnya sekitar $1,7 miliar atau Rp 26 triliun, dan ia merupakan orang terkaya ke-22 di Indonesia.
Saat itu menggarap beberapa film terkenal seperti KKN di desa Penari, Habibie & Ainun dan Pendaratan Darurat.
MD Pictures sendiri go public pada tahun 2018 dengan IPO senilai USD 19 juta atau Rp 288,9 miliar. Baru-baru ini, MD Pictures juga melakukan ekspansi dengan mengakuisisi saham mayoritas di perusahaan media milik Wishnutama, PT Net Visi Media Tbk (NETV), yang juga dikenal sebagai NET TV. 4. Raam Punjabi – Multivisi
Raam Punjabi adalah pendiri Tripar Multivision Plus, didirikan pada tahun 1990.
Ia mendirikan Multivision, dimulai dengan impor film, dan akhirnya memproduksi serial dan filmnya sendiri, seperti serial “Gara-gara” yang dibintangi Lydia Kandou dan Jimmy Gideon, serta serial drama panjang seperti “Bella Vista” I. , II. dan AKU AKU AKU.
Multivision juga merupakan produser film sukses dari Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro).
Multivision kemudian mengambil alih bursa pada 8 Mei 2023 dengan simbol saham RAAM. Namun baru-baru ini Hary Tanoesoedibjo mendirikan perusahaan tersebut melalui PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN). 5. Gope T Samtani – Film Rapi
Pria India kelahiran Surakarta, Gobind Tejoomal Samtani atau lebih dikenal dengan Gope T. Samtani merupakan pendiri dan pemilik rumah produksi Rapi Film.
Ia mendirikan Rapi Film pada tahun 1968 dengan modal Rp 3 juta sebagai perusahaan importir film, dan kini menjadi Rumah Produksi terkenal hingga saat ini.
Pada tahun 1970, PT Rapi Film pertama kali memproduksi film sukses berjudul Air Mata Kekasih. Perusahaan terus berkembang hingga awal tahun 1985 telah memproduksi 45 judul.
Rapi Film juga pernah memproduksi film seperti Rahasia Pernikahan dan Nyi Blorong yang meraih penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI). Kini beberapa filmnya pun ikut populer diantaranya Dear Nathan dan Pengabdi Setan remake.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel