Segini Beban Gaji yang Dihemat Boeing dari PHK 17.000 Karyawan

Bisnis.com, Jakarta – Produsen pesawat terbang AS Boeing Co memperkirakan dapat memangkas biaya upah hingga miliaran dolar dengan memangkas sekitar 17.000 karyawan, atau 10% dari angkatan kerja global.

CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan PHK tersebut mencakup 17.000 pekerjaan, mulai dari eksekutif senior, manajer, hingga karyawan.

“Restrukturisasi kami memerlukan keputusan sulit dan mengharuskan kami melakukan perubahan struktural untuk memastikan kami tetap kompetitif dan mampu melayani pelanggan dalam jangka panjang.

Di sisi lain, langkah tersebut diambil karena perusahaan terus mengalami kerugian akibat aksi mogok yang berlangsung selama lebih dari sebulan. Aksi pemogokan tersebut menunda pengiriman pertama pesawat Boeing 777X selama satu tahun dan merugikan perusahaan sebesar $5 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024.

Menurut lembaga keuangan AS Jeffries, Boeing akan memberhentikan sekitar 17.000 karyawan, senilai US$1,7 miliar, sekitar rupee 26,35 triliun (dengan asumsi nilai tukar rupee 15.500 per dolar AS), yang diharapkan dapat mengurangi biaya gaji. .

“Pemotongan ini dapat menghemat sekitar $1,7 miliar pendapatan sebelum bunga dan pajak, dengan asumsi gaji tahunan rata-rata sebesar $100,000,” kata analis Jefferies, Sheila Kahyaoglu.

Pada saat yang sama, Boeing, yang dijadwalkan mengumumkan hasil kuartal ketiga tahun 2024 pada 23 Oktober, mengatakan dalam siaran pers lainnya bahwa mereka memperkirakan pendapatan sebesar US$17,8 miliar dan kerugian per saham sebesar US$9,97, melebihi ekspektasi. Arus kas operasional negatif $1,3 miliar.

Analis rata-rata memperkirakan arus kas operasional Boeing menjadi negatif $3,8 miliar pada kuartal ini, menurut London Stock Exchange Group (LSEG).

Sementara itu, Standard & Poor’s Ratings memperkirakan pemogokan ini merugikan Boeing sebesar $1 miliar per bulan dan menempatkan perusahaan tersebut pada risiko kehilangan peringkat kredit layak investasinya. Nomor

Ortberg juga mengatakan Boeing telah memberi tahu pelanggan bahwa pengiriman pertama 777X akan dilakukan pada tahun 2026 karena tantangan pengembangan, jeda uji penerbangan, dan penghentian pekerjaan. Nomor

Boeing menghadapi masalah sertifikasi pada 777X, yang secara signifikan menunda peluncuran pesawat tersebut. Nomor

Ortberg menyimpulkan: “Meskipun bisnis kami menghadapi tantangan jangka pendek, kami telah mengambil keputusan strategis yang penting untuk masa depan dan memiliki visi yang jelas mengenai upaya yang diperlukan untuk memulihkan perusahaan.”

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *