Bumi Kemungkinan Kiamat Karena 'Pembekuan Besar'

Bisnis.com, JAKARTA – Para ilmuwan telah menemukan salah satu bentuk hipotetis energi gelap yang bisa menimbulkan malapetaka bagi alam semesta, yakni berupa “pembekuan jangka panjang” di mana segala sesuatu akan melambat.

Dalam skenario ini, alam semesta akan mengembang hingga ukuran terbatas, namun segala sesuatu akan menjadi sangat dingin sehingga semua aktivitas pada dasarnya akan berhenti.

Energi gelap adalah kekuatan misterius yang bertanggung jawab mempercepat perluasan alam semesta. Ia ditemukan pada tahun 1990-an, namun meskipun telah dilakukan penelitian selama lebih dari dua dekade, ia tetap menjadi misteri besar dalam kosmologi modern.

Selama bertahun-tahun, para peneliti telah menyajikan beberapa penelitian menarik tentang apa itu dan bagaimana cara kerjanya.

Sebuah ide yang dikenal sebagai energi gelap holografik. Dalam skenario ini, gravitasi dan ruang angkasa itu sendiri hanyalah ilusi belaka. Alam semesta kita sebenarnya hanya terdiri dari dua dimensi, dan gaya kuantum eksotis di permukaan ini menimbulkan gravitasi dan struktur dalam ruang 3D.

Konsekuensi dari teori ini adalah percepatan perluasan alam semesta, yang kita identifikasi sebagai energi gelap.

Meskipun banyak peneliti telah mempelajari model energi gelap holografik dan cara mengujinya, beberapa astrofisikawan sedang menyelidiki nasib jangka panjang alam semesta jika memang diatur oleh energi gelap holografik. Hasilnya dipublikasikan pada 30 September di database pracetak arXiv. (Ini belum ditinjau sejawat.)

Energi gelap menempati sekitar 70% kepadatan energi di seluruh kosmos. Ketika alam semesta mengembang, kepadatan materi biasa dan materi gelap berkurang, sementara energi gelap semakin banyak yang bermanifestasi. Untuk mempelajari nasib alam semesta dalam jangka panjang, para ilmuwan mengabaikan materi dan hanya berfokus pada evolusi energi gelap holografik.

Mereka menemukan bahwa, seperti yang diharapkan, energi gelap holografik akan terus memperluas alam semesta. Namun seiring berjalannya waktu, efeknya perlahan akan berkurang dan semakin cepat. Laju perluasan alam semesta akan terus menurun hingga kosmos mencapai nilai mendekati statis, yang pada dasarnya menguncinya pada ukuran akhirnya.

Namun seiring dengan melambatnya ekspansi alam semesta, kepadatan energi gelap holografik pun ikut melambat. Dan karena kepadatan materi juga menurun seiring dengan mengembangnya alam semesta, alam semesta pun terhenti. Para ilmuwan menyebut skenario ini sebagai “long freeze”, berbeda dengan nasib alam semesta yang biasa dikenal dengan “Big Freeze” (perluasan yang terus dipercepat) dan “Big Rift” (sesuatu yang menyebabkan alam semesta kembali ke keadaan semula). arah asal). Dentuman Besar).

Pembekuan yang lama bukanlah skenario yang menyenangkan. Meskipun perluasan alam semesta pada akhirnya akan berhenti, tidak akan ada sumber energi baru untuk seluruh materi yang ada di dalamnya. Ini berarti bahwa semua bintang pada akhirnya akan terbakar dan membusuk, dan semua partikel subatom akan menjauh satu sama lain dalam cuaca dingin.

Sayangnya, bahkan dalam teori paling eksotik sekalipun, para kosmolog tidak dapat menemukan cara untuk memberikan akhir yang bahagia bagi alam semesta.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *