Penggunaan MSG Bisa Kurangi Natrium dan Biaya Produksi dalam Industri Makanan

Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi monosodium glutamat (MSG) diyakini tidak hanya meningkatkan cita rasa, tetapi juga berpotensi menurunkan biaya produksi dan natrium dalam makanan.

Leony Susan, ahli gizi yang sudah lama berkecimpung di industri makanan, mengatakan industri makanan menghadapi permasalahan serius, terutama dalam hal manajemen biaya. Bahan baku yang mahal seringkali mempengaruhi harga jual suatu produk.

“Penggunaan MSG dalam resep dapat membantu produsen makanan menekan biaya tanpa kehilangan rasa,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (14/10/2024).

Dengan menggunakan MSG, produsen dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan mahal lainnya seperti daging atau bahan penyedap alami.

Misalnya, dalam produksi saus atau kaldu, penambahan MSG dapat menghasilkan cita rasa yang kaya dengan biaya rendah. Hal ini sangat berguna bagi pelaku industri makanan skala kecil dan menengah yang ingin bersaing di pasar yang lebih ketat.

Di sisi lain, penggunaan garam dalam makanan semakin memprihatinkan. Terlalu banyak natrium dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

“Mengganti garam dengan MSG adalah perubahan yang cerdas. MSG mengandung sekitar 12% natrium, sedangkan garam biasa mengandung sekitar 39%, sehingga kita dapat mengurangi asupan natrium tanpa kehilangan rasa,” kata Leony.

Melalui pendekatan ini, industri pangan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih peduli terhadap kesehatan.

Leony mengatakan perusahaan kini mulai berinovasi dengan produk rendah garam yang tetap memiliki cita rasa menarik, dan MSG menjadi senjata utama dalam upaya tersebut.

MSG telah menjadi bumbu populer di banyak bidang industri makanan, mulai dari restoran hingga makanan olahan. Di Jakarta, banyak restoran yang beralih ke MSG untuk meningkatkan cita rasa masakannya.

“Dengan berkurangnya MSG, kami bisa mengurangi penggunaan garam dalam masakan dengan tetap menjaga kepuasan pelanggan. Ini adalah solusi cerdas bagi kami.”

Dalam industri makanan olahan, MSG juga digunakan pada produk-produk seperti sup, mie, dan saus.

“Kami tidak hanya memikirkan soal rasa, tapi juga kesehatan pelanggan kami. Mengurangi kandungan natrium dalam produk dengan tetap memberikan rasa yang nikmat adalah prioritas kami,” tambah Leony.

Tantangan dan mitos

Meskipun MSG menawarkan banyak manfaat, namun masih terdapat tantangan dalam penerimaannya di masyarakat. Sebagian orang masih terpengaruh oleh mitos bahwa MSG dapat menimbulkan efek samping negatif seperti sakit kepala atau reaksi alergi. Namun beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa MSG aman digunakan.

“Penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai fakta-fakta ini agar mereka dapat menggunakan MSG secara cerdas,” kata Leony.

Mendidik dan mengkampanyekan informasi lebih lanjut tentang MSG dapat membantu menghilangkan stigma negatif dan meningkatkan penerimaannya dalam industri makanan. Dengan mengedukasi konsumen dan pelaku industri tentang manfaat MSG, kami berharap penggunaan bahan ini semakin meluas dan mencapai hasil yang lebih baik.

Dengan segala manfaat yang ditawarkannya, penggunaan MSG diharapkan dapat mendorong inovasi pengembangan pangan yang lebih sehat dan efektif.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *