Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan saran kepada pejabat eselon 1 di kementeriannya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas). dan Sumber Daya Mineral setelah dilantik kembali menjadi menteri, Senin (21/10/2024). Menurut Bahlil, Kementerian ESDM merupakan lembaga pengawas pertama yang memantau tindakan tersebut. Khusus untuk meningkatkan produksi minyak dan sumur produksi mungkin “Segera kita tindak lanjuti, khususnya di bidang migas maju, kita akan bicarakan bidang-bidang mana yang bisa kita tingkatkan produksinya”, kata Bahlil di kantor Kementerian. Kementerian Energi dan Mineral. Kemungkinan. . Ia menambahkan, diperlukan intervensi teknis untuk meningkatkan produksi minyak dari sumur-sumur potensial, meski ia belum bisa menyatakan bahwa sumur-sumur tersebut bisa meningkatkan produksi. Sebelumnya, Bahlil mengatakan Indonesia mengeluarkan devisa sebesar Rp 500 triliun setiap tahunnya untuk pembelian migas. Menurutnya, hal ini disebabkan Indonesia masih bergantung pada impor luar negeri, khususnya minyak. Bahlil mengatakan, penerbangan ke negara lain juga lebih banyak mempengaruhi nilai rupiah. Konferensi Nasional Repnas, di Batavia, Senin pekan depan (14/10/2024) Berdasarkan data yang dihimpunnya, kebutuhan minyak Indonesia tercatat sebesar seribu barel per hari (bopd), dengan produksi minyak Indonesia pada tahun 2023 saja sebesar 606.000 bopd. Dengan kata lain, Indonesia perlu mengimpor jutaan bopd minyak untuk menutupi kesenjangan antara permintaan dan produksi.
Berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel Check