Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia lulus ujian doktor di Universitas Indonesia (UI) pada Rabu (16/10/2024).
Saat ini Bahlil sedang melakukan penelitian dengan judul ‘Kebijakan, Organisasi dan Manajemen Pertambangan Nikel Komersial di Indonesia’.
Dia diuji oleh Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si., Prof. Dr. A. Hanief Saha Ghafur, Prof. Didik Junaidi Rachbini, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., dan Prof. Dr. Kosuke Mizuno.
Ketua Sidang Prof. Dr. I Ketut Surajaya, S.S., MA pun mengumumkan kelulusan Bahlil. Dia mengatakan, penyidik sudah mendalami iklan Bahlil. Penyidik Bahlil pun menjawab pertanyaan dari pihak pembela.
Selain itu, promotor dipimpin oleh Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Sc., MM memberikan informasi pengembangan keterampilan Bahlil. Selain itu, ketua program penelitian juga melaporkan hasil acara penutupan dan publikasi artikel ilmiah hasil penelitian Bahlil.
“Maka berdasarkan itu semua, peneliti memutuskan untuk mengangkat Bahlil Lahadalia sebagai dokter dalam program praktik dan penelitian di seluruh dunia. Dengan gelar cum laude,” kata van Ketut.
Saat ini, hasil penelitian Bahlil dalam studi doktoralnya di bidang Kajian Strategis Global menunjukkan empat permasalahan utama dan dampak tanah yang memerlukan penyesuaian kebijakan.
Keempat permasalahan tersebut adalah modal tradisional yang tidak mencukupi, berkurangnya partisipasi investor daerah, terbatasnya partisipasi perusahaan Indonesia dalam meningkatkan level sektor hilir, dan tidak adanya rencana klasifikasi setelah penambangan.
Bahlil dalam penelitiannya mengemukakan empat kebijakan utama untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pertama, reformasi alokasi dana terkait operasional hilir.
Kedua, memperkuat kemitraan dengan investor daerah. Ketiga, memberikan pembiayaan jangka panjang bagi usaha lokal di bawahnya. Keempat, tanggung jawab investor untuk melakukan diversifikasi dalam jangka panjang.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel