Bisnis.com, Jakarta – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) berharap kehadiran Mutya Hafid sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dapat mengatasi permasalahan di sektor jaringan Internet.
Politisi Partai Golkar Mutya Hafid Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming dikabarkan menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika di Kabinet Raka.
Kabar tersebut mencuat usai ia mendatangi rumah Prabowo di Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024).
Sekjen APJII Zulfadli Shyam Mutya Hafid diharapkan menjadi orang yang paling dekat dengan asas dan isu terkait Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Kami berharap kehadiran beliau dapat mengatasi berbagai permasalahan terkait infrastruktur internet,” kata Zulfadli kepada Bisnis, Selasa (15/10/2024).
Selain persoalan infrastruktur internet, APJII berharap kehadiran Meetya dapat mengatasi permasalahan kedaulatan data nasional dan pengelolaan lingkungan digital yang baik.
Tak hanya itu, Zulfadly memperkirakan kehadiran Ketua Komisi 1 DPR akan meningkatkan riset teknologi informasi sumber daya (SDM) dalam negeri.
Zulfadli mengatakan, “Hal ini untuk menciptakan landasan dan langkah yang kuat menuju Digital Emas Indonesia 2045.”
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golongan Karya (Golkar) Muhammad Sarmooji Prabowo Subianto menuturkan, terkait kabar tersebut, Mutya Hafid masuk dalam daftar calon menteri.
Sementara Mutya Hafid yang juga menjabat Ketua Komisi I periode 2019-2024 dikabarkan menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).
Menanggapi hal tersebut, Sarmooji membenarkan nama Mutya mencantumkan nama Golkar dalam usulan jabatan menteri. Namun posisinya akan ditentukan oleh kekuasaan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Yang jelas Bu Meutya masuk dalam daftar usulan, tapi posisinya akan ditentukan oleh presiden terpilih [Prabovo],” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/10). /2024).
Lebih lanjut, Sarmoozi mengungkapkan, Golkar melakukan upaya internal agar calon bersedia bergabung di kubu Prabowo-Gibran.
Namun, menurut Sarmooji, ia tidak bisa mengesampingkan keputusan Prabowo sehingga tetap menjadi hak Prabowo untuk mengambil keputusan.
Katanya, kami sudah mengidentifikasi kader-kader baik yang siap masuk kabinet dan kami akan mempersilakan Pak Prabowo masuk.
Simak berita Google serta berita dan cerita lainnya di saluran WA