Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Prabowo Subianto menyatakan fokusnya untuk memastikan Indonesia dapat mencapai swasembada energi seperti CPO, batu bara, dan panas bumi. Ekspektasi emiten di sektor ini diperkirakan akan terkena dampak positif.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan, secara keseluruhan fokus utama pemerintahan Prabowo ada pada subsektor energi, CPO, dan pertambangan.
“Secara keseluruhan, salah satu fokus utama pemerintah adalah bergerak ke sektor hilir, sehingga prospek emiten-emiten ini positif,” kata Martha, Senin (21/10/2024).
Martha menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu produsen batu bara terbesar di dunia yang sebagian besar masih diekspor. Sebab, kebutuhan dalam negeri tidak bisa memenuhi seluruh produksi batu bara.
Martha menambahkan, sektor CPO juga menjadi salah satu sektor pendukung di Indonesia. Hilirisasi akan memperkuat manfaat CPO, salah satunya biodiesel B40, lanjutnya.
Sementara menurutnya energi panas bumi akan mendukung transisi menuju energi hijau. Hal ini menjadi penting dan Martha memperkirakan pengembangan energi hijau akan semakin didorong di tahun-tahun mendatang.
“Karena sejalan dengan target net zero emisi pemerintah tahun 2060,” ujarnya.
Sementara itu, Martha mengatakan emiten pilihan di sektor ini antara lain ADMR batubara, DSNG dan TAPG untuk CPO, serta PGEO untuk panas bumi. Dia mengatakan, valuasi emiten-emiten tersebut masih sangat menarik.
Di sisi lain, Massa menilai pernyataan kabinet yang dilontarkan Prabowo tidak mengejutkan dan sudah diharapkan pasar sepekan lalu.
“Jadi nama-nama yang datang ke Kertanegara atau dipanggil itulah yang terpilih. Jadi tidak banyak kejutan,” ujarnya.
Perdana Menteri Prabowo sebelumnya menyatakan dalam pidato pertamanya bahwa kemandirian energi harus dicapai sebagai persiapan menghadapi kemungkinan terburuk jika sewaktu-waktu terjadi situasi yang tidak diinginkan seperti perang antar negara.
“Kita juga harus swasembada energi. “Ada ketegangan dan kemungkinan perang di mana-mana, tapi kita harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk,” kata Perdana Menteri Prabowo saat berpidato, Minggu (20 Oktober 2024).
Ia optimistis Indonesia bisa mandiri energi. Menurut Prabowo, Indonesia memiliki fasilitas yang mampu memproduksi solar, bensin, dan minyak sawit.
Selain itu, Indonesia memiliki bahan lain yang dapat diubah menjadi energi, seperti singkong, tebu, sagu, dan jagung. Indonesia juga memiliki cadangan energi panas bumi bawah tanah, batu bara, dan energi yang berasal dari air, ujarnya.
Ia kemudian menegaskan, “Pemerintahan yang saya pimpin akan fokus pada kemandirian energi.”
——-
Penafian: Tujuan berita ini bukan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.