J&T Express Beberkan Rencana Ekspansi, Jadi IPO di Indonesia?

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan logistik, J&T Express mengungkapkan rencana ekspansi untuk memperluas jaringan layanannya ke berbagai negara, termasuk rencana melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Key Account Manager J&T Express, Iwan Senjaya mengatakan, hingga saat ini layanan perseroan sudah menjangkau 13 negara. Negara-negara tersebut termasuk Tiongkok, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Brasil, Meksiko, dan Mesir.

“Kami masih akan melihat rencana ekspansi ke depan, karena saat ini kami memiliki total 13 negara, dan kami melihat tantangan masing-masing negara berbeda-beda,” kata Ivan kepada Bisnis saat ditemui, Selasa (22/10/2024).

Perlu diketahui, jaringan J&T Express memiliki lebih dari 300.000 personel layanan di seluruh dunia. Ivan mengatakan J&T akan fokus mengembangkan layanan logistik sambil menjajaki peluang baru bagi Tanah Air.

“Ya kita lihat negara mana, nanti kita coba lihat apa yang bisa kita tuju ke sana,” ujarnya.

Berdasarkan pengajuan bisnis, tahun lalu J&T Global Express menggelar penawaran umum perdana di bursa Hong Kong dengan target dana hingga HK$3,92 miliar ($500,97 juta) atau 7,95 triliun rupiah. Saham perseroan resmi diperdagangkan pada Jumat 27 Oktober 2023.

Mengacu pada prospektus penawaran, J&T yang berbasis di Shanghai menawarkan sekitar 326,6 juta saham dengan harga HK$12 per saham.

Berdasarkan penilaian tersebut, J&T akan memiliki nilai pasar pasca IPO sebesar HK$105,75 miliar ($13,5 miliar). Dana yang diperoleh dari penerbitan ini akan digunakan untuk memperluas jaringan logistik, meningkatkan infrastruktur, memperkuat kapasitas dan kemampuan pergudangan di Asia Tenggara dan pasar lainnya.

Usai IPO di Bursa Hong Kong, tersebar kabar bahwa J&T Express juga akan menggelar IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias dual listing. 

Menurut Ivan, rencana IPO di Indonesia tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, karena J&T memiliki beberapa pertimbangan sebelum menjadi perusahaan publik di Indonesia. Meski demikian, dia mengaku tidak menutup kemungkinan J&T Express akan tercatat di BEI ke depannya. 

“Kalau dibilang IPO, perusahaan mana yang tidak mau IPO? Tentu saja kami mau, karena itu menunjukkan perusahaannya bisa dikatakan matang. Namun, kami punya beberapa pertimbangan,” jelas Ivan.

Ia pun mengaku, setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Hong Kong, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) siap mendukung J&T Express untuk menggelar IPO di Indonesia.

“Saat itu, setelah kami listing di Hong Kong pada Oktober 2023, kami terus ditanyai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika kapan kami berencana melakukan IPO di Indonesia, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan kami akan mendukungnya. ,” tutupnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *