Bisnis.com, Jakarta – PT Industri Battery Indonesia atau Industri Battery Corporation (IBC) menjalin perusahaan patungan (JV) produksi sel baterai dengan CBL International Development Pte Ltd, unit bisnis modern Amperex Technology Co Ltd. (CATL). Total investasinya mencapai US$1,18 miliar atau Rp 18,29 triliun (asumsi kurs Rp 15.500 per US$).
CATL adalah perusahaan baterai kendaraan listrik (EV) terbesar di dunia yang berbasis di Tiongkok. Kesepakatan ini terjadi di kantor Kementerian BUMN pada Rabu (16/10/2024).
Toto Nugroho, Chief Executive Officer IBC, mengatakan, upaya strategis IBC adalah pengembangan program hilirisasi nikel dan pengembangan industri baterai terintegrasi, serta rantai pasokan baterai EV dari atas hingga bawah.
Kita tahu, JV 5, proyek produksi sel baterai, baru memasuki tahap pertama dan berlokasi di Karawang, Jawa Barat, kata Toto dalam keterangannya, Kamis (17/10/2024).
Apalagi, kata dia, IBC dan CBL berniat mengembangkan proyek tersebut secara bertahap dengan total investasi US$ 1,18 miliar.
Sedangkan total produksi pabrik tersebut sebesar 15 gigawatt jam (GWh) per tahun. Kapasitas ini disebut cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik dan internasional.
Proyek pabrik baterai merupakan elemen penting dalam pembangunan rantai dan ekosistem industri kendaraan listrik dan baterai EV di Indonesia, tambah Gordon Ann, general manager operasi manufaktur bisnis global CATL Gordon.
“CATL ingin secara aktif memanfaatkan keunggulannya dalam teknologi dan inovasi produk dan berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami di Indonesia untuk mendukung pengembangan inisiatif energi Indonesia,” kata Gordon.
Di sisi lain, Wakil Menteri BUMN Karthik Virjotmodjo menjelaskan IBC bisa menjadi pemain besar yang mampu mengajak investor dan mitra untuk memasuki pasar atau industri baterai yang lebih maju dibandingkan pemain industri baterai internasional lainnya.
Kita harus cepat, dinamis, dan mudah beradaptasi untuk melaksanakan proyek ini. Kita harus mengikuti perubahan teknologi yang muncul di bidang kendaraan listrik agar lebih kompetitif. Kita berharap bisa melihat tahun 2027. Hasil JV yang ditandatangani hari ini, yaitu sel baterai,” jelas Tiko.
Melihat potensi cadangan nikel Indonesia, Project Dragon diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik global.
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, seperti menciptakan lapangan kerja, menarik investasi asing, dan meningkatkan kapasitas industri energi terbarukan Indonesia.
Untuk lebih diketahui, kerja sama ini, IBC yang merupakan perusahaan patungan PT Antam Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero) terlibat dalam rantai nilai sektor bawah, produk baterai. manufaktur, unit baterai Termasuk pembuatan dan daur ulang baterai.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel