Bisnis.com, JAKARTA – Budi Santoso digadang-gadang menjabat Menteri Perdagangan (Mendag) pada periode 2024/2029. Diketahui, Sekjen Kementerian Perdagangan diundang Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Senin (14/10/2024). 

Meski belum bisa dipastikan, namun Budi Santoso harus mempersiapkan diri, mencari cara untuk mengatasi permasalahan di sektor komersial, salah satu ekspor yang selama ini banyak terlihat di masyarakat. 

Sebaliknya, Institute of Economic and Financial Development (Indef) langsung meminta Menteri Perdagangan yang baru melindungi pasar dalam negeri dari ‘banjirnya’ produk impor. 

Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Indef Andry Satrio mengatakan serangan terhadap produk impor masih menjadi kendala bagi pemain lokal. 

Kementerian Perdagangan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto harus memberikan perlindungan kepada dunia usaha dari serangan asing, dan mengatur perusahaan dalam negeri.

“Tujuan utamanya hari ini bagaimana menjaga pasar dalam negeri, bagaimana meningkatkan kegiatan dunia usaha,” kata Andry dalam Bisnis, Rabu (16/10/2024).

Andry menuturkan, saat ini permintaan dari China semakin berkurang. Selain itu, Tiongkok menghadapi permasalahan industrialisasi sehingga Pemerintah Tirai Bambu mulai menyasar negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia yang memiliki pasar besar.

“Menurut saya, cara melindungi pasar dalam negeri adalah salah satu hal yang harus dilakukan secepatnya oleh Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, Menteri Perdagangan selanjutnya diharapkan dapat berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain untuk menyusun rencana yang sesuai.

Selain itu, pemberantasan mafia perdagangan juga harus menjadi perhatian Menteri Perdagangan yang baru dan kerja sama seluruh pihak terkait. Ambil Pakaian Bekas

Kementerian Perdagangan tak menampik masih banyaknya pakaian bekas yang membanjiri pasar dalam negeri sehingga menghambat pertumbuhan industri tekstil dan tekstil (TPT). 

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan pihaknya telah menekankan berbagai aspek, termasuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, guna mencegah masuknya pakaian bekas ke dalam negeri. 

“Impor pakaian bekas dilarang undang-undang, dan ini sudah dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Kami juga bekerja sama dengan kementerian, organisasi, bea cukai, dll, untuk memastikan barang yang digunakan dilarang di negara lain,” ujarnya. kata Jerry saat ditemui di DPR, beberapa waktu lalu.

Katanya, hal pertama yang dilakukannya bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, adalah menghancurkan pasar dan segera memusnahkan pakaian-pakaian bekas dari luar negeri. 

Hal ini terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas imigrasi ilegal di daratan. Namun di sisi lain, pemerintah tetap memperbolehkan pedagang untuk menggunakannya hingga barangnya ada di pasar. 

“Pedagang diberi batas toleransi, tapi jangan lupa ada yang bukan impor, dalam negeri. impor ilegal,” katanya.  Sedikit penghargaan diberikan kepada Mafia Minyak Goreng

Selain menangani persoalan produk impor, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga dihadapkan pada tanggung jawab pembayaran utang kelompok minyak goreng kepada 49 produsen dan adanya mafia yang bersembunyi di jalur penjualan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang mengatakan proses pembayaran ke produsen sudah selesai sekitar 90%. Ada tujuh perusahaan yang masih mengubah hasil verifikasi dari PT Sucofindo, selaku auditor yang ditunjuk pemerintah.

“Masih ada 7 perusahaan lagi yang masih memproses hasil konfirmasi dari Sucofindo,” kata Moga saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Senin (7/10/2024).

Saat memastikan apakah rakor pelunasan pinjaman akan selesai tahun ini, Moga mengatakan hal itu tergantung pelaku usaha. Menurut dia, selama produsen menerima hasil verifikasi PT Sucofindo, maka proses pembayaran bisa selesai.

Masalahnya masih ada perbedaan-perbedaan yang perlu diperbaiki,” tuturnya. 

Apabila pengusaha tidak puas dengan hasil verifikasi PT Sucofindo, silakan mengajukan banding melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). 

Berdasarkan dokumen Bisnis, awalnya ada 59 produsen minyak goreng yang mendaftar 1 program minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter pada Februari 2022.

Namun dari hasil verifikasi Kementerian Perdagangan, baru ada 49 produsen yang menerbitkan sub-faktur. Pasalnya, 4 produsen tidak mengajukan klaim palsu kepada pemerintah dan 6 produsen lainnya tidak melihat tagihan rakasinya nol.

Dari 49 produsen tersebut, 14 diantaranya telah disetujui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mulai membayar pada Juni 2024.

“49 itu tanggung jawab kemarin, 14 produsen sudah kita setujui setelah dokumennya lengkap. Minggu depan mereka akan membayar,” kata Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman di Kantor Pelayanan Perindustrian (Kemenperin), Kamis (20/6). /2024).

Selain itu, terdapat 3 produsen yang telah disetujui olehnya untuk mencicil pinjaman dan 7 pelaku usaha lainnya telah memenuhi dokumen persyaratan ke BPDPKS.

Oleh karena itu, ada juga 25 pabrik minyak goreng yang belum menyerahkan seluruh dokumen lainnya ke BPDPKS sehingga pembayaran utangnya belum bisa dilakukan.

Secara rinci, Eddy memaparkan perkembangan proses pembayaran pinjaman lotere minyak goreng. Berdasarkan kebijakan BPPKS, pihaknya mendapat hasil konfirmasi dari Kementerian Pendidikan.

Kemudian, produsen yang tercatat dalam proses verifikasi informasi tersebut harus menyerahkan seluruh dokumen seperti faktur pajak dan faktur kepada BPPKS.

Setelah dokumentasi selesai, BPDPKS akan memberikan wewenang kepada bendahara untuk membayar produsen.

Eddy menyebutkan, konsumsi minyak goreng yang tercatat dalam konfirmasi Kementerian Perdagangan mencapai 474 miliar. Dia membenarkan, BPPKS membayar pinjaman jangka pendek tersebut kepada produsen minyak goreng, bukan kepada pengecer modern. 

“Kami tidak ada hubungannya dengan penjualan, kami membuat kesepakatan dengan produsen,” tegasnya.

Di saat yang sama, sisa ‘bau’ mafia minyak goreng masih menggerogoti pemerintahan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Belakangan ini, mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Wakil Presiden Partai Golkar kerap dikaitkan dengan isu tersebut meski belum terkonfirmasi.

Mengakhiri mafia minyak goreng – yang pada masa lalu melibatkan pihak internal Kementerian Perdagangan dan swasta – seharusnya menjadi salah satu prioritas menteri perdagangan yang baru.     Jawaban bosnya positif

Tugas berat Budi Santoso -jika memang terpilih menjadi Menteri Perdagangan baru -tampaknya akan sedikit lebih ringan berkat respon positif dari para pengusaha. 

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno menilai Budi Santoso paham betul tentang bisnis, khususnya perdagangan luar negeri. 

Selain itu, Budi Santoso juga dipercaya menduduki beberapa posisi, seperti Direktur Departemen Perdagangan dan Perekonomian Indonesia (KDEI) di Taipei, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan.

“Mereka terutama memahami perdagangan luar negeri atau ekspor,” kata Benny dalam Bisnis, Rabu (16/10/2024).

Senada, Direktur Hubungan Antar Lembaga DPN Apindo Sarman Simanjorang menilai Budi Santoso akan profesional dan berpengetahuan jika dipercaya menjadi Menteri Perdagangan.

“Kalau dia jadi menteri, berarti itu jabatan di Kementerian Perdagangan. Artinya dia sudah memahami tugas pokok Kementerian Perdagangan,” kata Sarman.

Sarman berharap, ke depan, Kementerian Perdagangan di bawah kepemimpinan Budi Santoso bisa lebih baik dalam mengendalikan harga produk-produk utama, menjaga pasokan dan permintaan, serta mendorong industri dalam negeri untuk ikut berpartisipasi di negaranya.

Saat ini, Benny berharap Kementerian Perdagangan mampu menggunakan strategi perdagangan yang cerdas untuk melindungi perusahaan dalam negeri, serta mengkaji ulang seluruh perjanjian perdagangan dengan negara mitra dan memperluas negara mitra.

Menurut Riwayat Bisnis, Budi Santoso bukanlah orang baru di Kementerian Pendidikan. Dia telah memegang beberapa posisi di kementerian.

Diketahui, pada tahun 2022 hingga 2024, Budi akan menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Kantor Perdagangan dan Perekonomian Indonesia (KDEI) di Taipei dan Direktur Biro Keuangan Kementerian Perdagangan.

Kemudian, pada tahun 2010, Budi Santoso menjadi Direktur Subdit Ekonomi Kreatif pada Dirjen Unit Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan dan dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India. Selain itu, Budi juga menjabat sebagai Komisaris Utama Badan Usaha Milik Negara ID FOOD.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *