Bisnis.com, JAKARTA – Sering merasakan sakit di kepala? Sakit kepala ini perlu Anda waspadai karena setiap daerah mempunyai arti tersendiri.
Ada banyak jenis sakit kepala, namun area sakit kepala yang berbeda dapat membantu membedakan jenis sakit kepala yang Anda alami.
Umumnya ada dua jenis sakit kepala, primer dan sekunder. Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak mempunyai penyebab spesifik.
Misalnya saja migrain dan sakit kepala cluster. Sedangkan sakit kepala jenis sekunder dipicu oleh nyeri atau peradangan akibat kondisi kesehatan lain, misalnya sakit kepala akibat gangguan kesehatan mental. Perhatikan 5 area sakit kepala dan artinya: 1. Sekitar mata
Menurut Health.com, sakit kepala di sekitar mata bisa menjadi tanda klasik sakit kepala cluster. Sakit kepala cluster biasanya berlangsung hingga tiga jam dan terjadi beberapa kali sehari.
Menurut John Hopkins Medicine, rasa sakit akibat sakit kepala cluster biasanya berpusat di belakang satu mata dan puncaknya dalam waktu 10 hingga 15 menit. Selain itu, sakit kepala ini juga bisa menyebabkan pembengkakan pada sisi mata yang nyeri.
Sakit kepala cluster disebut-sebut sebagai salah satu jenis sakit kepala yang paling menyakitkan dan juga paling langka. Menurut data, sakit kepala cluster lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Namun nyeri kepala ini masih bisa diredakan dengan obat pereda nyeri seperti sumatriptan, obat resep yang sering digunakan untuk migrain. 2. Bagian depan kepala
Dilansir dari webmd.com, sakit kepala di bagian depan kepala bisa menandakan 3 jenis sakit kepala.
Sakit kepala sinus: Sakit kepala ini timbul karena infeksi sinus atau alergi. Nyeri ini biasanya terjadi di dahi, tulang pipi, dan hidung. Sakit kepala sinus biasanya tidak berlangsung lama setelah sembuh dari infeksi sinus. Rasa sakitnya akan hilang bila infeksi sinusnya juga sudah sembuh.
Sakit kepala akibat ketegangan mata: Sakit kepala ini biasanya muncul setelah mata banyak menghabiskan waktu di depan ponsel, komputer, layar TV, atau membaca. Namun, sakit kepala ini bersifat ringan dan tidak memiliki efek jangka panjang.
Arteritis temporal: Sakit kepala ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi di pelipis, yang biasanya memasok darah dari jantung ke kulit kepala. Kondisi ini biasanya menyebabkan nyeri berdenyut terus-menerus di salah satu atau kedua sisi dahi. Sakit kepala ini juga diikuti gejala lain seperti gangguan penglihatan, nyeri rahang, dan demam. 3. Bagian belakang kepala
Secara umum nyeri di kepala bagian belakang menandakan 2 jenis sakit kepala, yaitu sakit kepala cervicogenik dan neuralgia oksipital. Sakit kepala cervicogenik adalah jenis sakit kepala sekunder yang berasal dari tulang belakang atau leher. Biasanya disebabkan oleh tumor, patah tulang, infeksi, dan artritis reumatoid.
Sementara itu, neuralgia oksipital adalah sakit kepala yang disebabkan oleh saraf oksipital yang berjalan dari belakang telinga hingga kulit kepala menjadi tertekan dan meradang, sehingga dapat menyebabkan nyeri berdenyut di leher bagian atas. Rasa sakit pada neuralgia oksipital mirip dengan migrain. 4. kepala bagian kiri atau kanan
Sakit kepala di salah satu bagian kepala biasanya identik dengan migrain. Hormon, kurang tidur, stres dan cuaca semuanya bisa menyebabkan migrain. Selain migrain, sakit kepala di salah satu sisi kepala juga bisa berupa hemicrania continua dan paroxysmal hemicrania.
Hemicrania continua adalah sakit kepala hampir seperti sakit kepala cluster yang berlangsung lama dan nyeri terus-menerus. Sakit kepala ini lebih sering terjadi pada wanita. Sedangkan paroxysmal hemicrania adalah sakit kepala yang dapat menyebabkan lima atau lebih serangan nyeri hebat dalam sehari dan berlangsung hingga setengah jam. 5. seluruh area kepala
Sakit kepala yang menyerang seluruh daerah kepala biasanya merupakan tanda ketegangan dan sakit kepala akibat aktivitas fisik yang berlebihan. Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, seperti sakit kepala seperti tersambar petir.
Sakit kepala ini menyerang kepala secara tiba-tiba dengan rasa nyeri yang sangat hebat. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya terjadi sebagai peringatan ada sesuatu yang tidak beres di kepala, seperti pendarahan di otak akibat pecahnya pembuluh darah atau tumor. Nyeri di seluruh daerah kepala juga bisa menjadi tanda adanya tumor otak.
Sakit kepala akibat tumor otak akan diikuti gejala lain seperti kebingungan, gangguan keseimbangan, gangguan bicara, dan mati rasa pada salah satu sisi tubuh.
Untuk mengatasi sakit kepala tersebut, usahakan untuk sering minum air putih, tidur yang cukup, rileks dengan yoga, hindari bau yang menyengat yang dapat memicu sakit kepala, perbanyak asupan magnesium, kelola stres dengan baik, istirahat dan makan teratur. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel