By admin 
Bisnis.com, Jakarta – PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) menilai kinerja pinjaman ke sektor menengah mengalami peningkatan, namun sektor usaha mikro mengalami penurunan.
Hal ini sejalan dengan industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pinjaman multibank kepada usaha menengah meningkat dari Rp49,25 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp67,01 triliun pada Agustus 2024.
Hal ini akan membuat pinjaman kepada usaha menengah melonjak ke posisi kedua di antara pinjaman kepada usaha besar, sedangkan pinjaman kepada usaha mikro akan turun dari Rp53,18 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp51,08 triliun.
Direktur SMMA Felix mengatakan perseroan melaporkan pinjaman kepada industri perantara meningkat 69,36% dari Rp 6,7 miliar menjadi Rp 11,3 miliar pada akhir September 2024 dibandingkan pinjaman terbesar pada September 2023.
Berdasarkan statistik OJK Agustus 2024, kredit usaha mikro perseroan juga mengalami penurunan, kredit terpenting turun 52,78% dibandingkan September 2023, dari Rp 1,52 miliar menjadi Rp 717 miliar, kata Felix kepada Bisnis, Kamis (17 Oktober). 2024).
Terkait peningkatan pembiayaan bagi perusahaan menengah, Felix mengatakan pihaknya melihat pertumbuhan positif di bidang tersebut.
Hal ini didorong oleh pemulihan ekonomi pascapandemi dan peningkatan kebutuhan modal kerja untuk memperluas kemampuan produksi dan distribusi.
Di sisi lain, Felix mengatakan penurunan kredit usaha kecil tidak menunjukkan industri sedang dalam masalah serius.
Ia meyakini banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain perubahan kebutuhan pengusaha kecil dan mikro, mulai menggunakan jalur pembiayaan lain, atau fokus pada pembiayaan swasta.
“Sebagai bagian dari strategi Sinarmas Multiartha, kami berupaya untuk terus mendukung pertumbuhan seluruh industri, baik mikro, menengah, maupun besar. Kami mengidentifikasi kebutuhan unik setiap industri dan berupaya memberikan solusi keuangan terstruktur,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel