Bisnis.com, JAKARTA – PT Sido Muncul Industri Jamu dan Farmasi Tbk. (SIDO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp778,11 miliar pada kuartal III 2024. Capaian tersebut meningkat 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp586,57 miliar.
Merilis laporan keuangan akhir September 2024, produsen jamu terbesar di Indonesia ini melaporkan penjualan bersih sebesar Rp 2,62 triliun atau meningkat 11,42% dibandingkan kuartal III 2023 yang mencapai Rp 2,36 triliun.
“Pertumbuhan ini didorong oleh kuatnya kinerja produk-produk inti SIDO, baik di pasar domestik maupun ekspor,” tulis manajemen SIDO, Kamis (24/10/2024).
Manajemen perseroan menyebutkan penjualan ekspor SIDO tumbuh 75% dibandingkan tahun lalu sehingga berkontribusi 8% terhadap total penjualan.
Sementara penjualan SIDO ditopang oleh segmen jamu dan suplemen makanan yang menyumbang Rp1,54 triliun, naik 6,17% year-on-year (y-o-y). Segmen makanan dan minuman mencapai Rp986,04 miliar dan farmasi mencapai Rp95,28 miliar.
SIDO mencatatkan nilai barang terjual sebesar Rp 1,13 triliun, naik 4,19% year-on-year. Realisasi tersebut membuat total pendapatan perseroan pada Januari-September 2024 sebesar Rp 1,48 triliun, meningkat 17,32% dibandingkan tahun lalu.
Laba operasional sembilan bulan pertama tahun ini meningkat 32% year-on-year menjadi Rp 969 miliar, dengan margin laba operasional meningkat dari 31% menjadi 37% pada kuartal III 2024. Manajemen menyebut hal tersebut menunjukkan efisiensi operasional perseroan. dan kontrol ketat terhadap biaya operasional.
Saldo keuangan SIDO yang tetap stabil dengan kas sebesar Rp978 miliar dan tidak ada utang, menunjukkan kehati-hatian keuangan dan likuiditas perusahaan.
Manajemen menyebutkan perseroan mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 35 miliar pada Januari-September 2024. Dana tersebut sebagian besar dialokasikan untuk pemeliharaan proyek.
Memasuki kuartal terakhir tahun ini, manajemen SIDO sangat optimis karena indikasi peningkatan permintaan musiman yang diperkirakan akan terjadi di akhir tahun dan kondisi cuaca yang mendukung konsumsi.
“Perusahaan berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan penjualan tahunan lebih dari 10%,” kata Manajemen Sido Muncul.
Selain itu, fokus strategis SIDO dalam memperkuat jaringan distribusi dan memperkenalkan produk-produk baru, baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor utama, menempatkan perusahaan pada posisi terbaik untuk pertumbuhan berkelanjutan.
Di bursa, saham SIDO ditutup menguat 6,02% ke Rp 625 pada akhir perdagangan Kamis (24/10/2024). Label harga menunjukkan kenaikan sebesar 19,05% pada tahun berjalan tetapi melemah sebesar 13,19% dalam 3 bulan terakhir.
________________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel