Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Center for Economic and Legal Studies (CELIOS) Nailul Huda mengidentifikasi beberapa PR (Humas) terkait hilirisasi setelah tanggung jawabnya dialihkan ke Kementerian Investasi/Investasi. Badan Koordinasi (BKPM) adalah Kementerian Penanaman Modal dan Hilirisasi. Dengan demikian, tanggung jawab hilirisasi, termasuk minerba, kini berada di kementerian yang dipimpin Rosan Roeslani, menurut Nailul, yang sepertinya menjadi fokus “pendelegasian” pemerintahan lama ke pemerintahan baru. Maklum, hilirisasi identik dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Menurut Nailul, masih banyak PR yang harus dilakukan terkait permasalahan ini, terutama terkait aspek lingkungan hidup, “Namun sayangnya, PR yang harus dilakukan di sektor hilir masih banyak, penambangan yang asal-asalan menyebabkan banyak kerugian. kerusakan lingkungan.” kata Nailul kepada Bisnis, Rabu (23/10/2024). Nailul juga mengatakan potensi kerusakan lingkungan tidak hanya disebabkan oleh industri pertambangan, ia yakin hilirisasi pertanian dan perikanan yang didukung Presiden Prabowo Subianto juga dapat mengancam kerusakan. terhadap sumber daya alam, termasuk perikanan, akan merusak ekosistem di masa depan, sehingga “harus cukup untuk melakukan kegiatan yang bernilai tambah di masa depan,” kata Nailul tentang pendekatan baru ini. Saya harap Kementerian Investasi dan Hilir bisa menyikapi hal ini, tentunya berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, dan Energi,” kata Noilul tanpa bukti. Dampak negatif hilirisasi nikel terhadap lingkungan juga diumumkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Menteri Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, dalam sidang terbuka promosi doktoralnya di Universitas Indonesia (UI), Rabu (16/10/19).Menurut dia, di Morowali, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, debu industri nikel menyebabkan masyarakat terkena ISPA, kata Bahlil, tokoh ISPA di Halmahera. Ia hanya menyebut kinerja ISPA di wilayah tersebut lebih baik dibandingkan Morovali. Selain itu, menurut Bahlil, hilir juga merusak kualitas air di sekitar industri. “Dan air di sana Morovali Pak, tapi lebih baik dari Halmahera Tengah,” ujarnya. Hilirisasi telah merambah ke komoditas lain

Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilir Rosan Roeslani mengatakan pihaknya akan terus memprioritaskan hilirisasi sebagai tujuan institusi jangka pendek. Oleh karena itu, kementerian memprioritaskan hilir terlebih dahulu. “Kami melihat ada nilai tambah di hilirisasi ini, yang bisa kita dorong untuk dimanfaatkan khususnya di sektor pertambangan, manufaktur, perikanan, dan lainnya,” kata Rosan, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024). Meski begitu, lanjutnya, Prabowo ingin hilirisasi diperluas sesuai visi dan misinya. Rosan mencontohkan banyak komoditas unggulan lokal yang bisa dihilirkan, seperti rumput laut dan perikanan: “Pesan Pak Prabowo jelas, swasembada pangan. Ini masa depan kita. Ini akan menjadi prioritas kita,” ujarnya. .

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *