Bisnis.com, BANDA ACEH – Presiden Prabowo Subianto berencana menghapus utang bank 6 juta nelayan dan petani. Karena banyak nelayan dan petani yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank. Terakhir, mereka beralih ke rentenir dan pemberi pinjaman online (pinjol) untuk mendapatkan bantuan keuangan.
Dani Setiawan, Ketua Pengurus Pusat Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), menjelaskan, jumlah nelayan yang menggunakan pinjaman online sangat sedikit.
“Kami kira tidak banyak, karena pinjol membutuhkan ilmu dan keterampilan teknis untuk membuat perangkat komputer.
Pinjaman yang diterima nelayan, khususnya nelayan kecil, akan disalurkan sebagai KUR ke bank pemerintah, kredit ultra mikro melalui program Mekaar, menengah, tetangga atau keluarganya, jelas Dani. Ada juga pinjaman dari Pinjol, pinjaman kecil-kecilan.
Meski demikian, Dani mendukung usulan Prabowo untuk membatalkan utang tersebut. Sebab, seperti dijelaskan Dany, kondisi nelayan saat ini akibat tingginya suku bunga dan menurunnya hasil ikan membuat nelayan kesulitan membayar utangnya ke bank.
“Rencana pemerintah sudah bagus dan baik. Perlu juga dilakukan pemisahan terhadap peminjam yang benar-benar nelayan kecil.
KNTI bermaksud mengikuti program pemutihan ini dan menerapkan kebijakan yang memudahkan nelayan mendapatkan uang.
“Yang paling penting adalah berinvestasi pada rencana pembayaran atau model bisnis yang lebih fleksibel, hemat biaya, dan hemat biaya untuk usaha perikanan dan peternakan,” tutupnya.
Sebelumnya, adik laki-laki Prabowo, Hashim Jojohadikusumo, mengatakan saat ini banyak nelayan dan petani yang tidak mendapatkan Sistem Informasi Keuangan (SLIK) dari OJK sehingga sulit mengajukan pinjaman ke perbankan.
“Mereka meminjam ke mana? Rentetan dan rentenir,” kata Hasim di Kadin Towers, Indonesia (23/23/2024).
Hal inilah yang melatarbelakangi rencana Prabowo melunasi utang bank 6 juta petani dan nelayan. Hashim mengatakan, setelah kebijakan ini, nelayan dan petani akan diperbolehkan pinjaman bank.
Jadi, 6 juta debitur itu perempuan, anak-anak, dan keluarga, dan 30-40 juta orang akan mendapat hasil yang baik, ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA