Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk BP Danantara yang akan memimpin tugas kepengurusan Bumnin selanjutnya di bawah mantan Bos OJK Muliaman Hadadin.
Kepala Badan Pengelola Investasi (Danantara) Anagata Nusantara Power Muliaman Darmanshya Hadad mengatakan entitas tersebut berada di bawah kendali Presiden.
Salah satu tugasnya adalah membantu pengelolaan aset pemerintah kementerian yang baru dibentuk.
Tujuannya untuk memantapkan dan memanfaatkan pengelolaan investasi yang tersebar, katanya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Misalnya aset yang dimiliki pemerintah dan dikelola kementerian digabung menjadi satu. Selain itu, BP Danantara akan mengelola aset tersebut dan merumuskan kebijakan investasi nasional.
Sementara itu, mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 ini mengatakan, nantinya perusahaan tersebut akan dipersiapkan menjadi superholding badan usaha milik negara (BMN) serupa Temasek Holdings. Limited adalah entitas milik pemerintah Singapura dan Khazanah Berhad.
Nantinya, BP Danantara akan dikelola oleh Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dan Indonesia Sovereign Wealth Fund (SWF).
INA dan SWF diharapkan dapat mendorong seluruh BUMN untuk membentuk badan ini dalam waktu dekat.
“Tapi tentu bertahap ya, tapi badannya dibentuk dulu, aturannya dibuat dulu. Jadi, menurut saya yang membedakan BUMN adalah pengelolaan investasinya,” imbuhnya.
Sekadar informasi, selain menjabat sebagai Ketua DK OJK, Muliaman pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada periode 2006-2012 dan anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada periode tersebut. Dari tahun 2010 hingga 2012.
Pria kelahiran 1960 ini juga pernah menjabat sebagai Duta Besar untuk Swiss pada tahun 2018 hingga 2023.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel