Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) merupakan tonggak sejarah yang diraih Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun menjabat.
Dunia usaha di daerah, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), juga akan merasakan dampak positif dari berkembangnya IKN. Ratu Nadia Rhamdani mengambil tindakan ini.
Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di Toko Oleh-Oleh Makanan Torani di Balikpapan ini mengaku, penjualan produk makanan Kaltim meningkat pesat sejak berdirinya IKN.
“Alhamdulillah penjualannya semakin hari semakin meningkat. Misalnya ada pengunjung yang ingin berkunjung atau singgah ke sini dari IKN. Konversi kami meningkat,” ujar Putri kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Diakuinya, omzet yang diraih dalam sebulan lebih dari Rp 30 juta. Padahal, sebelum IKN berdiri, toko tersebut hanya bisa menuliskan harga di bawah Rp 30 juta. Saat ini produk yang paling banyak diminati pengunjung adalah Amplang Tenggiri.
Dengan tetap dilaksanakannya pertukaran IKN, ia yakin penjualan souvenir dan produk UMKM lainnya akan semakin membaik ke depannya.
Putri menambahkan, infrastruktur di sekitar IKN sudah membaik, termasuk infrastruktur jalan.
“Rasanya kurang bagus, apalagi untuk jalan kaki di sini, jalannya sempit, tapi sekarang sudah lebih baik,” ujarnya.
Ia pun berharap pembangunan IKN yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat dipertahankan pada pemerintahan berikutnya.
Hasanuddin, Ketua Lembaga Adat Paser, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, pun mengungkapkan kebahagiaannya. Ia mengatakan, berdirinya IKN akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar termasuk Kalimantan Timur.
Menurut Hasanuddin, pengembangan IKN adalah infrastruktur yang lebih baik di daerah. Selain itu, lapangan kerja, peluang usaha, dan pendapatan warga sekitar pun meningkat. Dengan begitu, roda perekonomian di wilayah Kalimantan bisa terakselerasi.
“Pengusaha lokal juga mengalami peningkatan pendapatan, sebelum IKN hanya Rp 5 juta per hari, namun sekarang bisa berlipat ganda,” kata Hasanuddin.
Keberkahan berkembangnya IKN tidak hanya dirasakan oleh kalangan pengusaha dan masyarakat di Kalimantan, namun juga industri semen nasional. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) melaporkan proyek IKN telah melibatkan 1,71 juta ton semen dalam 3 tahun terakhir atau hingga tahun 2022.
Ketua ASI Lilik Superior Raharjo mengatakan, kebutuhan beton untuk proyek ibu kota baru terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2022, kebutuhan semen di IKN mencapai 130 ribu ton. Pada tahun 2023 meningkat menjadi 980 ribu ton, dan pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 830 ribu ton.
Dijelaskannya, dari segi volume, input semen di Pulau Kalimantan mencapai 3 juta ton atau 50% dari 1,5 juta ton input IKN. Menurutnya, pesatnya pembangunan infrastruktur, khususnya IKN, membantu industri mengatasi masalah kelebihan pasokan atau kelebihan pasokan semen.
“Asupan IKN sudah mencapai 600.000 ton. Kita harapkan bisa meningkat dan melampaui target 1,9 juta ton,” kata Lilik.
Banyak manfaat pembangunan IKN yang didengar masyarakat sejalan dengan tujuan pemerintah menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Kalimantan tumbuh sebesar 6,17% pada triwulan I tahun 2024. Angka tersebut meningkat sebesar 5,82% secara year-on-year (YoY) atau Q1 2023. Saat ini Kalimantan Timur merupakan wilayah yang paling berkembang secara ekonomi di Pulau Kalimantan.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan ditopang oleh berkembangnya IKN.
Menurutnya, pada triwulan I tahun 2024, terjadi pertumbuhan ekonomi yang baik di seluruh provinsi di Pulau Kalimantan. Sedangkan Kalimantan Timur sebagai daerah pengembangan IKN mendapat kontribusi tertinggi terhadap nilai tambah daerah Kalimantan sebesar 48,12%.
Prospek investasi di Kalimantan Timur (Kaltim) akan semakin cerah setelah masifnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan bersama oleh pemerintah dan swasta.
Budi Widihartanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Kalimantan Timur (KPwBI), mengatakan pada triwulan I tahun 2024, Pemerintah Kaltim mampu mencatatkan pertumbuhan investasi sebesar 7,3% tergantung tahunnya. (YoY).
Budi menjelaskan, hal tersebut didorong oleh investasi asing langsung (FDI) yang meningkat signifikan sebesar 16,78%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahunan yang hanya sebesar 3,79% pada kuartal sebelumnya.
Menurut Budi, situasi positif tersebut tidak lepas dari kemampuan pemerintah dalam mengembangkan dan kontribusi pihak swasta sehingga meningkatkan kepercayaan investor.
“Pertumbuhan investasi asing yang lebih tinggi secara umum diharapkan dapat menjaga lingkungan investasi yang menguntungkan seiring dengan terus berlanjutnya pembangunan infrastruktur besar di Kalimantan Timur, khususnya di IKN,” kata Budi.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel