Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini meluncurkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025 dengan peningkatan jumlah penawaran umum perdana (IPO) menjadi 66 pencatatan saham dan rata-rata nilai perdagangan harian. Rp 13,5 triliun. Pelaku pasar melihat tujuan ini sebagai kenyataan.

Wakil Presiden Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Securitas Maximilianus Niko Demus melihat target BEI akan menghadirkan 66 daftar saham di BEI pada tahun 2025. Namun, ada beberapa keterbatasan dalam tujuan tersebut.

Niko, Rabu (23/10/2024), mengatakan, “Tentu saja tujuan tersebut bisa tercapai, namun dengan catatan emiten-emiten tersebut sudah layak untuk dicatatkan dan mempunyai landasan yang kokoh serta dapat tumbuh di masa depan.” )

Dengan begitu, kata dia, ya, perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar itu bisa tumbuh dan berkembang ke depan.

Sementara dari sisi jumlah transaksi harian, Niko memperkirakan nilai transaksi harian BEI bisa meningkat 10 persen pada tahun depan.

Sementara itu, BEI menyebutkan hingga 18 Oktober 2024, rata-rata nilai perdagangan harian BEI mencapai Rp12,94 triliun, atau lebih dari target BEI yang sebesar Rp12,25 triliun pada tahun 2024. Pada tahun 2025, BEI akan meningkatkan rata-rata nilai perdagangan menjadi Rp135. triliun

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Lanjar Nafi menilai target BEI merupakan keinginan yang optimistis namun realistis.

Harapan dari tujuan ini tentu saja untuk meningkatkan permodalan pasar, karena hal ini dapat menjadikan pasar Indonesia lebih menarik bagi investor dalam dan luar negeri. Semakin tinggi permodalan maka pasar akan semakin sukses dan mengurangi volatilitas harga mata uang. sedikit,” kata Lanjar.

Selain itu, Lanjar mengharapkan emiten yang akan terdaftar di bursa berasal dari berbagai sektor. Hal ini membantu membuat pasar lebih stabil dan memberikan lebih banyak pilihan bagi investor dengan profil risiko berbeda.

Di sisi lain, Lanjar menilai ada beberapa hal yang perlu diperbaiki BEI. Hal ini mencakup transparansi dan pengendalian infrastruktur teknologi perusahaan dan bisnis.

Kemudian meningkatkan pemerataan informasi mengenai proses IPO dan cara penjualan, serta memperbanyak informasi bagi investor khususnya trader.

Sebagai informasi, BEI menyatakan RKAT 2025 fokus pada penetrasi pasar melalui produk dan layanan baru serta perluasan pasar pada aliran pendapatan.

BEI akan fokus menciptakan serangkaian program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan usaha, meningkatkan perlindungan investor, menyediakan layanan data yang memenuhi kebutuhan pelanggan, dan meningkatkan teknologi yang digunakan BEI.

Khususnya dalam hal perkembangan teknologi, BEI menggunakan sistem perdagangan dan mengembangkan sistem pengaruh, yang bertujuan untuk menyediakan sistem perdagangan yang andal dan lengkap untuk memenuhi stabilitas pasar utama.

Pembaruan ini dilakukan bukan hanya karena jangka waktu 6 tahun seperti biasanya tergantung pada akhir dukungan, tetapi juga karena perkembangan teknologi yang mendukung latensi rendah dan efisiensi sistem.

BEI juga menyampaikan akan melanjutkan beberapa kegiatan berupa promosi emiten dan calon emiten, anggota bursa (AB) serta promosi pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas pedagang di pasar modal.

Hal ini dilakukan melalui kombinasi pengorganisasian acara publik, pertemuan tatap muka, dan organisasi, yang sebagian besar sering dilakukan melalui media sosial. Dukungan AB juga diberikan melalui penyediaan layanan informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan bursa.

Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *