Bisnis.com, Jakarta –   Presiden Prabowo Subianto melantik Erlanga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) pada Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Hal itu disampaikan Prabowo pada Minggu malam (20 Oktober 2024) di Istana Merdeka. “Dr. Erlanga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian,” kata Presiden.

Di akun Instagram @airlanggahartarto_official, Airlanggahartarto menyurati Prabowo dan mengucapkan terima kasih atas amanah untuk melanjutkan kiprahnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian.

Insya Allah amanah dan tanggung jawab ini akan kami jalankan dengan sebesar-besarnya demi kebaikan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia, tulis Airlanga.

Dalam kiprahnya di Kabinet Merah Putih, Erlanga bersama menteri perekonomian lainnya akan menunaikan tugas pokok era Prabowo, antara lain mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpress) Nomor 67 Tahun 2019 tentang Tugas dan Fungsi Kementerian dalam Kabinet Unggul Indonesia Tahun 2019-2024, beberapa kementerian yang terkait dengan kegiatan perekonomian berada di bawah tanggung jawab Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Di antara menteri perekonomian era Prabowo ada beberapa nama lama seperti mantan Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Karthasamita, dan Menteri Pertanian Andy Amran Sulaiman.

Dalam kabinet Merah Putih, para menteri perekonomian mempunyai tugas besar menyelesaikan berbagai tantangan perekonomian.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengidentifikasi tiga tantangan ekonomi yang perlu diatasi oleh pemerintahan Prabowo-Gibran dan kabinet Merah Putih.

Menurut Ajib Hamdani, analis kebijakan ekonomi Apindo, tantangan pertama adalah situasi fiskal yang berada dalam tekanan.

Belanja APBN tahun 2025 sebesar Rp3.613,1 triliun akan ditopang oleh pendapatan daerah yang diperkirakan mencapai Rp3.005,1 triliun. Artinya potensi defisit lebih dari Rp 600 triliun akan menambah utang negara. Dia mengatakan hal ini juga akan menimbulkan masalah fiskal terkait jatuh tempo utang 800 triliun Birr pada tahun 2025. 

Ajib dalam keterangan resminya, Minggu (20/10/2024), “Diharapkan jajaran Kementerian Keuangan dapat menemukan solusi yang baik terhadap kompleksitas fiskal yang ada saat ini.”

Tantangan kedua, menurut Ajib, adalah masih tingginya angka pengangguran. Hal ini terlihat dari data tahun 2024 yang menunjukkan tingkat pengangguran sebesar 5,2 persen.

Ia menjelaskan, pencapaian investasi yang selalu lebih tinggi dari rencana selama lima tahun terakhir tidak bisa menjadi solusi utama untuk menarik lebih banyak tenaga kerja. Ajib bahkan menilai ada paradoks karena angka pemutusan hubungan kerja (PHK) semakin meningkat dan tingkat kenaikan (ICOR) semakin meningkat. 

Menurut dia, hal ini berarti investasi telah mengurangi kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi.

Permasalahan ketiga yang dihadapi pemerintahan Prabowo Subianto adalah kemiskinan. Ajib mengatakan pemerintah harus mengedepankan kebijakan berbasis kesetaraan dan mengentaskan kemiskinan. 

Berbagai tantangan dan pekerjaan rumah ekonomi ini harus diselesaikan untuk mencapai salah satu janji kampanye Prabowo, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam tiga tahun masa jabatannya.

Jumlah ini sangat besar. Melihat data pertumbuhan ekonomi terkini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,05% per tahun pada triwulan II tahun 2024.

Sri Mulyani sebelumnya mengatakan perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lebih dari 5% (year-on-year) pada kuartal III-2024 dan akan terus berkembang positif pada kuartal II-2024. Sedangkan kegiatan perekonomian didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Dalam siaran resmi KSSK, Sabtu (19 Oktober 2024), ia mengatakan, “Pertumbuhan konsumsi rumah tangga, khususnya masyarakat menengah atas, akan terus berlanjut.”

Sebelumnya, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bapenas) mengungkapkan kepada Prabowo dua syarat yang bisa digunakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

Jika mengacu pada visi, misi, dan program Prabowo-Gibran, keduanya mengatakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 6% hingga 7% diperlukan mulai tahun 2025 untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Menurut Wakil Menteri Perekonomian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPENAS, Amalia Adeningar Widyasanti mengatakan, dua skenario yang diajukan BAPENAS dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 akan diserahkan kepada Kelompok Prabowo.

Skenario pertama, Bappenas menargetkan pertumbuhan ekonomi bertahap sebesar 8% dalam lima tahun ke depan, yakni 5,7%, 6,4%, 7%, 7,5%, dan 8%.

Jika menggunakan skenario ini, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6,9% pada tahun 2025-2029.

Selanjutnya untuk skenario kedua yaitu. H. melalui rancangan pertama RPJMN 2025-2029. Pada tahun ketiga pemerintahan Prabowo-Gibran, pertumbuhan ekonomi berada di angka 8%.

Oleh karena itu, pemerintah seharusnya mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 persen pada tahun pertama, 7,6 persen pada tahun kedua, 8,3 persen pada tahun ketiga, 8 persen pada tahun keempat, dan 7,8 persen pada tahun kelima. Dengan demikian, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 5 tahun adalah 7,7%.

“Yang terpenting bagi kami adalah bagaimana kami bisa mencapai pertumbuhan ekonomi. Kita bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga 8%, yaitu [8%] di akhir, atau [8% di pertengahan dalam kasus kedua. ],” kata Amalina di Jakarta, Rabu (16 Oktober 2024): “Ia berbicara pada seminar nasional dengan topik “Urgensi Industrialisasi untuk Pertumbuhan.”

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *