BNI Pede Kredit Tumbuh 10%-12% pada Akhir 2024, Fokus Garap 2 Segmen Ini

Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) optimis pertumbuhan kredit bisa mencapai 10-12% pada akhir tahun 2024 yang didukung oleh banyak sektor. 

Chief Financial Officer BBNI Novita Widya Anggraini mengatakan perseroan akan memperluas kredit dengan fokus pada dua segmen usaha yang sehat, yakni dunia usaha dan konsumen.

“Tentunya kami juga memperkuat peran anak-anak perusahaan. Dengan pengelolaan likuiditas yang baik, kami tentu optimistis mampu mencapai pertumbuhan kredit sebesar 10-12% pada akhir tahun 2024,” ujarnya saat jumpa pers konferensi untuk kuartal ketiga tahun 2024. 

Lebih lanjut dia menambahkan: Peluang pertumbuhan dunia usaha juga dapat dilihat dari revisi perkiraan pertumbuhan PDB, yang sejalan dengan visi pemerintah baru yang berfokus pada sektor-sektor prioritas seperti listrik, energi dan ketahanan pangan, serta mendukung proyek perumahan. . 

“Oleh karena itu, kami memperkirakan pertumbuhan kredit pada tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan tahun 2024,” ujarnya. 

Sementara itu, kinerja menengah BNI meningkat secara optimis dan seimbang seiring dengan pulihnya perekonomian nasional.

Hal ini tercermin dari penyaluran kredit yang meningkat sebesar 9,5% year-on-year menjadi Rp 735 triliun hingga September 2024. Pertumbuhan tersebut didorong oleh segmen korporasi yang mencatatkan peningkatan sebesar 15,1% year-on-year hingga mencapai Rp 409,2 triliun. 

Selain itu, segmen konsumsi mencatatkan pertumbuhan total sebesar 14,6 persen year-on-year menjadi Rp 137 triliun, terutama pada kredit perorangan (gaji) dan kredit pemilik (KPR).

Pada tahun ini, segmen usaha kecil dan menengah juga fokus pada peningkatan underwriting kredit sehingga kedua segmen tersebut siap melakukan diversifikasi pertumbuhan kredit BNI pada tahun depan.

Lebih lanjut, Novita mengindikasikan anak perusahaan BNI seperti BNI Finance menjadi mesin pertumbuhan baru. Salah satu contohnya adalah kerja sama antara BNI dan BNI Finance dalam joint financing untuk meningkatkan kredit konsumer, khususnya produk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). 

Kemitraan ini membuahkan pertumbuhan yang baik, penyaluran KKB mencapai Rp1 triliun pada September 2024, meningkat dibandingkan periode 2023. “Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk memperkuat kekuatan bersama antar anggota BNI”. 

Berkat akselerasi penyaluran kredit pada segmen risiko rendah, kualitas aset NBI terus membaik yang tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) sebesar 2% pada kuartal III-2024. 

“Kredit atau credit at risk [LaR] membaik menjadi 11,8%, sehingga cost of credit [CoC] bisa dipertahankan di angka 1%. Biaya pencadangan juga turun 19,7% year-on-year menjadi Rp 5,4 triliun,” ujarnya. dikatakan.

Tak hanya itu, penyaluran kredit BNI yang sehat juga didukung oleh pertumbuhan dana murah, dimana pada September 2024, CASA BNI mampu tumbuh sebesar 5,5% year-on-year, terutama ditopang oleh tabungan yang mampu tumbuh kuat sebesar 7,4%. tahun ke tahun. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *