Bisnis.com, Jakarta — Emiten pengelola data center milik Otto Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk. ( DCII ) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan sebesar dua digit dari sisi top line dan bottom line pada kuartal ketiga tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangan 30 September 2024 yang disampaikan Jumat (25/10/2024), DCII membukukan pendapatan sebesar 1,10 triliun pada kuartal III 2024. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pendapatan ini meningkat 15,08% menjadi Rp958,13 miliar.
Pendapatan ini disumbang oleh pendapatan layanan kolokasi sebesar Rp1,02 triliun, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp75,15 miliar. Sementara dari sisi pelanggan, pendapatan DCII pada kuartal III 2024 didominasi pendapatan pihak ketiga sebesar Rp 1,08 triliun.
DCII juga mencatatkan pendapatan sebesar Rp 472,18 miliar. Beban pokok pendapatan ini meningkat 21,77% secara tahunan dari sebelumnya sebesar Rp387,77 triliun.
Sementara beban pokok pendapatan DCII meningkat, laba bersih DCII meningkat selama Januari-September 2024. DCII melaporkan laba bersih sebesar Rp630,42 miliar atau meningkat 10,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp570,36 miliar.
Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik unit induk DCII meningkat menjadi Rp 449,48 miliar pada kuartal III 2024. Laba bersih ini meningkat 21,34% secara tahunan dari Rp370,42 miliar.
Peningkatan laba bersih ini juga meningkatkan laba per saham dasar DCII menjadi Rp186 dari sebelumnya Rp155.
Per 30 September 2024, DCII menerima uang tunai dari pelanggan sebesar Rp 1,06 triliun dengan kas dan setara kas sebesar 307,68 miliar pada akhir periode. Total aset DCII per 30 September 2024 sebesar Rp3,98 triliun dibandingkan Rp3,67 triliun per 31 Desember 2023.
Total liabilitas DCII turun menjadi Rp1,32 triliun pada akhir September 2024, dari Rp1,46 triliun pada akhir Desember 2023.
Sementara total ekuitas DCII naik menjadi Rp2,65 triliun pada akhir kuartal III 2024, dari Rp2,20 triliun pada akhir tahun 2023.
__________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel