Investor Pantau Pilpres AS dan Timur Tengah, Harga Emas Stabil

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terus bergerak menuju rekor tertinggi didorong oleh berlanjutnya permintaan terhadap aset-aset safe haven seiring investor mencermati pemilihan presiden AS mendatang dan konflik di Timur Tengah.

Harga emas spot terpantau turun tipis 0,02% menjadi $2,747.10 per troy ounce setelah jatuh pada hari Selasa (22 Oktober), mencapai rekor $2,749.03/2024, mengutip Bloomberg. Sementara itu, emas Comex naik 0,01% menjadi $2,760 per ounce.

Pergerakan harga emas dipengaruhi oleh sentimen risiko geopolitik karena para pedagang fokus pada pemilihan presiden AS yang akan datang dan kekhawatiran bahwa konflik antara Israel dan Iran dapat meningkat menjadi perang yang lebih besar. 

Optimisme telah menyebar ke sektor logam mulia yang lebih luas, dengan harga perak kini mendekati $35 per ounce yang terakhir dicapai pada tahun 2012.

Peralihan ke aset-aset yang lebih aman telah membantu mengimbangi tekanan jual pada Treasury AS dalam beberapa hari terakhir karena para pedagang bertaruh pada laju pelonggaran Federal Reserve yang lebih lambat. Imbal hasil yang lebih tinggi dan kebijakan moneter yang lebih ketat membebani logam mulia karena biasanya tidak memberikan bunga.

“Kemampuan emas untuk mendorong harga lebih tinggi terlepas dari latar belakang makroekonomi menunjukkan bahwa pasar terus mengalami tren positif,” tulis Suki Cooper, analis di Standard Chartered Plc.

Cooper mengatakan emas kemungkinan akan terus naik dalam beberapa minggu mendatang. Standard Charts sebelumnya memperkirakan harga emas rata-rata sebesar $2,800 per ounce pada kuartal keempat, dan menetapkan harga rata-rata untuk tiga bulan pertama tahun 2025 sebesar $2,900.

Harga logam mulia telah meningkat sekitar sepertiga tahun ini, mencapai rekor tertinggi berturut-turut, dan kenaikan tersebut semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir karena Federal Reserve mulai memangkas suku bunga. 

Manajer keuangan juga ikut dalam aksi ini, dengan dana lindung nilai meningkatkan posisi solid emas mereka dalam beberapa sesi terakhir dan investor meningkatkan kepemilikan mereka di dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *