Kabar Divestasi Dongkrak Saham Bank Panin (PNBN) ke Level Tertinggi Setahun

Bisnis.com, JAKARTA – Rekor harga saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) alias Bank Panin mencapai angka tertinggi sepanjang tahun lalu pada akhir perdagangan Jumat (18/10/2024). 

Melansir RTI Business, harga saham PNBN naik 8,4% menjadi Rp 1.975 pada penutupan perdagangan hari ini (18/10/2024). Saham PNBN naik 10,89% selama sepekan. Selama sebulan terakhir, harga PNBN mengalami perubahan sebesar +59.92%.

Analis investasi senior Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, harga PNBN menguat karena adanya pemberitaan atau pemberitaan niat ANZ untuk menjual sahamnya yang disusul dengan penawaran dan negosiasi investor untuk mengakuisisi PNBN, saham tersebut ditemukan di pasar. .

“Tapi ini [berita] belum diumumkan ke publik, harusnya disebut diskusi. Biasanya kalau ada penjualan yang kuat tentu harga sahamnya akan naik signifikan,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat ( 18/10/2024). 

Sebelumnya, menurut Reuters, tiga sumber yang akrab dengan keluarga Mu’min Ali Gunawan, pendiri PaninBank pada 1971, disebut terbuka terhadap penurunan daya beli bank sebesar 46,52%.  

Keputusan keluarga pendiri ini terkait dengan ANZ yang sudah bertahun-tahun berusaha keluar dari bank tersebut namun gagal karena masalah audit.

Sementara itu, para pembeli yang ingin mengambil alih kekuasaan memberikan kepada masyarakat untuk Panin Bank yang nilai pasarnya sekitar 2,4 miliar dolar AS atau 37,72 triliun dolar (mengingat kursnya 15.743 dolar per dolar AS).

Sumber Reuters mengatakan pemegang saham PNBN memilih Citigroup untuk melaksanakan rencana penjualan saham PNBN. 

Menurut sumber yang mengetahui proses tersebut, barang tersebut telah dikirim ke pembeli. Sementara itu, keluarga Mu’min Ali Gunawan lebih leluasa menentukan jumlah saham PNBN yang akan dijual berdasarkan harga yang ditawarkan.

“Proses pembelian resminya beberapa minggu lalu,” ujar sumber berita, beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, sejak 2013, ANZ berupaya menjual sahamnya di Panin Bank. Namun, pekerjaan ini terkendala masalah logistik.

ANZ pertama kali berinvestasi di Panin Bank pada tahun 1999 dengan membeli 29% saham. Sejak saat itu, ANZ terus meningkatkan kepemilikannya pada bank yang tercatat di Bursa Efek Jakarta tersebut.

Sementara itu, penjualan saat ini merupakan bagian dari rencana ANZ untuk mengurangi lini bisnis dengan margin lebih rendah dan mengurangi eksposur terhadap perbankan ritel dan inventaris di Asia untuk meningkatkan back to balance.

Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *