Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan pasar saham sepekan ini penuh warna dan berpendapat soal kiprah pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Selain itu, pergerakan harga energi dan rilis data ekonomi Amerika Serikat juga turut menciptakan sentimen di pasar saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah indeks pasar saham mengalami penurunan pada periode 21-25 Oktober 2024 dibandingkan pekan sebelumnya. Hal ini terlihat dari fungsi penghitungan nilai harga saham (IHSG), pasar modal, dan arus keluar modal investor asing.
Dalam sepekan terakhir atau sepanjang 21-25 Oktober 2024, IHSG turun 0,84% dari posisi 7.760,06 pada 18 Oktober 2024 ke posisi 7.694,66 pada Jumat (25/10/2024). IHSG mencapai level penutupan tertinggi 7.788,98 pada Selasa (22/10/2024).
Pergerakan IHSG juga berdampak pada transaksi investor asing di pasar saham Indonesia. Berdasarkan data BEI, volume pembelian yang dilakukan investor asing mencapai Rp16,75 triliun dan aktivitas penjualan mencapai Rp21,27 triliun. Investor asing mencatatkan penjualan sebesar Rp 3,62 triliun pada pekan ini atau membalikkan posisi beli sebesar Rp 1,21 triliun pada pekan lalu.
Dengan demikian, kapitalisasi pasar turun menjadi Rp 12,888 triliun atau lebih rendah 0,61% dibandingkan minggu lalu sebesar Rp 12,967 triliun.
Selain itu, Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI, mengatakan terjadi peningkatan rata-rata jumlah transaksi harian bursa sebesar 16,96% menjadi 27,31 miliar saham dari pekan lalu 23,35 miliar saham.
Kemudian rata-rata nilai perdagangan harian bursa meningkat 9,49% menjadi Rp11,96 triliun dari Rp10,92 triliun pada pekan sebelumnya, ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/10/2024).
BEI juga mencatat rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga meningkat sebesar 9,04% menjadi 1,372 juta transaksi dari 1,258 juta transaksi pada minggu lalu.
Tren positif pergerakan harga saham penyedia terkait Grup Bakrie terjadi pada pekan ini. Nilai saham BRMS, BUMI dan DEWA tidak lepas dari pemikiran pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hasil harga saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge berkembang karena antusiasnya peluncuran Prabowo-Gibran setelah menjalin kemitraan bisnis dengan kelompok usaha Hasyim Djojohadikusumo.
Dalam artikel Bisnis sebelumnya, Chief Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pasar menyambut baik pergantian pemerintahan sebagaimana mestinya karena stabilitas politik. Saat-saat seperti pemilihan menteri, terutama menteri yang terkait dengan perekonomian, juga menimbulkan optimisme di pasar.
Namun akan berjalan damai karena menyangkut stabilitas politik dan memberikan harapan bagi investor, ujarnya kepada Bisnis, Jumat (18/10/2024).
Di sisi lain, stabilitas politik mengarah pada beberapa perilaku baik, yaitu ekspektasi penurunan suku bunga secara terus menerus.
“Investor optimistis pelonggaran moneter The Fed akan terjadi sesuai aturan,” ujarnya.
Mirae Asset Sekuritas juga memproyeksikan IHSG akan mencapai level 7.915 hingga akhir tahun. Perkiraan IHSG meningkat dari target 7.585.
Menurut dia, pada masa peralihan kekuasaan pasca pelantikan Presiden Prabowo, banyak sektor dan saham yang berpeluang berkembang. Dari segi visi dan misi, Prabowo-Gibran berupaya mengembangkan infrastruktur, pembangunan ekonomi, dan lahan untuk nilai tambah industri berbasis sumber daya alam.
Sedangkan sektor saham yang diyakininya dapat mempengaruhi visi dan tujuan adalah saham-saham sektor infrastruktur hingga saham-saham sektor energi. Selain itu, ada juga program seperti nutrisi gratis yang dapat meningkatkan pangsa produsen susu, peternak unggas, dan konsumen.
Dalam kajian terbarunya disebutkan pada Jumat (25/10/2024), JP. Sekelompok analis. Morgan mencatat faktor-faktor yang akan disorot investor pada posisi 100 Presiden Prabowo.
“Semua mata tertuju pada 100 hari pertama Prabowo. “Kami yakin pasar memantau dengan cermat perubahan kebijakan dan langkah-langkah stimulus baru yang mungkin diumumkan dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo,” kata J.P. Ditulis oleh Grup Analis. Morgan.
Selain itu, JP Morgan menguraikan sejumlah capaian kebijakan atau reformasi yang akan menarik pasar, seperti pengurangan pajak perusahaan dari 22% menjadi 20%, kemungkinan reformasi pensiun negara, 3 juta rumah per tahun, produk siap pakai bebas lemak. program gizi. mereformasi subsidi.
Sementara itu, JP Morgan mengaku tetap selektif dalam memilih saham preferen yakni BBCA, BMRI, ADMR, ANTM, MDKA, UNTR, ADRO, GOTO, MAPI, dan CTRA.
Analis PT Macquarie Sekuritas Indonesia Ari Jahja dan Akshay Sugandi memperkirakan anggaran kesehatan yang dicanangkan pemerintahan Prabowo dikucurkan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Tim Macquarie menulis bahwa “[akhir penghargaan] difokuskan pada perkembangan kesehatan anak.”
Perubahan harga saham Macquarie PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (CURE) sebagai prioritas.
Investor Janus Henderson Group plc, Sat Duhra, yakin bahwa peningkatan belanja modal dapat membuat saham barang konsumsi dan perbankan menjadi lebih menarik.
Oleh karena itu, Duhra menilai konsep ini merupakan langkah yang baik bagi bank penyedia Djarum Group PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan pemberi pinjaman jangka panjang lainnya.
Nomura Holdings Inc. Begitu pula dengan saham-saham konsumen Indonesia yang sejalan dengan pertumbuhan. Produsen makanan seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) diharapkan mendapat manfaat dari program gizi gratis (MBG) dengan anggaran Rp 71 triliun.
Penafian: artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA