Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka pada level Rp 15.612 per dolar AS di pasar hari ini, Jumat (25/10/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah membuka perdagangan melemah 0,18% atau 28 poin ke RP 15.612 per dolar AS. Di saat yang sama, indeks dolar menunjukkan pelemahan 0,02% ke 103,897.

Sejumlah mata uang lain di kawasan Asia telah bergerak menjauhi dolar AS. Yen Jepang melemah 0,01%, won Korea melemah 0,13%, dolar Singapura melemah 0,09%, dan dolar Thailand melemah 0,16%.

Setelah itu, ringgit Malaysia melemah 0,04%, dan yuan China melemah 0,08%. Sedangkan peso Filipina menguat 0,03%, dolar Taiwan menguat 0,01%, rupee India menguat 0,00%, dan dolar Hong Kong menguat 0,01%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada perdagangan Jumat (25/10), nilai tukar rupiah akan berubah namun mendekati maksimum pada kisaran Rp15.540-Rp15.600.

Di pasar kemarin (24/10), rupiah ditutup 42,5 poin sebelum terdepresiasi 10 poin menjadi RP 15.584 dari penutupan sebelumnya 15.626,5. 

Ibrahim mengatakan, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan laju inflasi Indonesia akan stabil di angka 2,3% hingga akhir tahun 2024. Sementara itu, dalam World Economic Outlook edisi Oktober 2024 yang diterbitkan IMF, inflasi Indonesia pada tahun 2025 berada pada angka . di masa depan. seharusnya berada di level 2,5%.

Sementara itu, inflasi global diperkirakan akan mencapai 3,5% pada akhir tahun 2025, lebih rendah dibandingkan rata-rata tahun 2000 dan 2019 sebesar 3,6%. Selain itu, pertumbuhan lapangan perekonomian global diperkirakan akan stabil pada angka 3,2% pada tahun 2024 dan 2025.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketidakpastian perekonomian global telah mengurangi dukungan kebijakan moneter di banyak negara besar dalam merespons pengurangan energi rendah.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) berkomitmen mendukung efektivitas kebijakan moneter untuk menjaga inflasi pada tahun 2024 dan 2025 tetap terkendali dalam target 2,5±1%, dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi – teks.

Ibrahim menjelaskan, Indeks Harga Konsumen (IHK) seluruh produk tercatat rendah yakni mencapai 1,84% yoy pada September 2024. Inflasi tercatat 2,09% yoy, sedangkan peningkatan nilai pangan (VF) perubahannya terus berlanjut hingga 1,43%. mereka melakukannya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *