Bisnis.com, JAKARTA – PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) akan memasuki tahap akhir proses restrukturisasi utang dengan rencana konversi utang menjadi ekuitas. Saham BNBR mulai menguat dalam sepekan terakhir, meski masih diperdagangkan di grup Gocap.
Saham BNBR menguat 6,25% atau 3 poin menjadi INR 51 pada akhir sesi perdagangan akhir pekan ini, Jumat (25/10/2024), berdasarkan data bisnis RTI. Selama sepekan, nilai saham BNBR meningkat 24,39%, dan selama sebulan – sebesar 41,67%.
Harga saham BNBR juga berada di zona hijau, mengalami kenaikan sebesar 2% sepanjang tahun berjalan (sejak awal tahun).
Pada perdagangan hari ini, terjual 44,78 juta lembar saham BNBR senilai Rp 2,27 miliar dengan frekuensi perdagangan 468 kali. Rasio harga terhadap pendapatan (PER) BNBR sebesar 9,62 kali dan rasio harga terhadap nilai buku (PBVR) sebesar 2,23 kali. Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp 8,16 triliun.
Di sisi lain, BNBR masih tercatat di bawah X di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena rata-rata harga saham 6 bulan terakhir di pasar reguler kurang dari INR 51 per saham.
Sementara itu, lonjakan harga saham BNBR pada pekan lalu terjadi dilatarbelakangi oleh rencana korporasi perseroan. PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) akan mengkonversi utangnya ke Eurofa Capital Investment Inc. dan Silvery Moon Investment Ltd. atau SMIL senilai Rp 855 miliar hingga 13,35 miliar saham.
Konversi utang menjadi ekuitas terjadi melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), yakni penerbitan saham swasta. Rinciannya, utang jangka panjang BNBR di Eropa sebanyak-banyaknya US$50 juta atau setara 770,8 miliar rupiah akan dikonversi menjadi 11,71 miliar (11.718.750.000) saham BNBR.
Sedangkan sisa pinjaman jangka pendek BNBR SMIL sebesar Rp465,11 miliar akan dikonversi menjadi 1,64 miliar (1.640.625.000) saham BNBR.
Konversi utang menjadi ekuitas akan dilakukan pada harga Rp 64 per saham. Oleh karena itu, kedua pemberi pinjaman akan memegang saham biasa BNBR Seri E yang mewakili total 7,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMTHMETD.
Pelaksanaan PMTHMETD konversi saham akan dilakukan setelah mendapat persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 November 2024.
CFO Bakrie & Brothers Roy Hendrajanta M. Sakti mengatakan BNBR akan segera menyelesaikan aksi korporasi tahap akhir berupa private penempatan untuk konversi utang.
“Saat ini, private penempatan utang menjadi agenda terakhir perseroan karena setelah selesainya restrukturisasi utang, BNBR tidak lagi memiliki kewajiban jangka panjang yang bersifat material,” kata Roy dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan, Jumat (25/1). 2019). 10/2024).
Ia mengatakan, BNBR telah melakukan proses restrukturisasi selama beberapa tahun. Sebelumnya, BNBR juga melakukan kuasi sanksi terhadap korporasi yang mulai berlaku pada 22 Agustus 2024.
Kini, menurutnya, neraca perusahaan jauh lebih ramping dan sehat. Pada triwulan III tahun 2024, liabilitas BNBR mengalami penurunan sebesar 84,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,75 triliun rupiah.
Meski begitu, hingga 30 September 2024, total aset BNBR sebesar Rp7,08 triliun. Sementara itu, ekuitas BNBR meningkat dari Rp 2,66 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi Rp 4,32 triliun.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA