Bisnis.com, Jakarta – Bisnis batik di Indonesia berkembang pesat. Oleh karena itu, para pebisnis batik harus mempunyai ciri khas tersendiri agar berbeda dengan yang lain. ,

Seperti Batik Paduka, brand yang didirikan Ardi Sanjaya pada tahun 2018 ini menawarkan produk khusus untuk salon batik. ,

Masa muda bukanlah halangan bagi Aldi yang saat itu masih duduk di bangku kuliah. Aldi yang awalnya menjadi reseller untuk mendapatkan sedikit uang tambahan, kini bisa meraup penjualan hingga ratusan juta melalui mereknya sendiri. ,

Setelah lulus kuliah, Aldi meluncurkan brand sendiri dengan menciptakan produk berupa sarung batik cap dan print dengan motif kekinian. ,

“Melalui produk ini, kami berharap dapat mengubah image lama salon menjadi ‘new denim’ yang tidak hanya dapat dikenakan oleh anak muda di berbagai kesempatan seperti acara formal dan acara keagamaan, tetapi juga sehari-hari. ujarnya, Senin (28/10/2024). ,

Meski didirikan pada tahun 2018, usaha Aldi juga terdampak pandemi virus corona yang menyebabkan penjualan menurun dan staf terkena PHK. ,

Namun batik padukan mampu bangkit dengan mengandalkan penjualan di platform online. ,

Dengan mengalihkan fokus ke penjualan online, Batik Paduka bahkan mampu meraup penjualan hingga Rp 500 juta dalam waktu 3 jam selama Ramadhan 2023 saat live shopping. ,

Setelah sukses memanfaatkan platform e-commerce untuk berjualan online, Ardi bahkan mampu mempekerjakan kembali karyawan yang sebelumnya harus dipecat. ,

Kiat untuk mengoptimalkan platform eCommerce Anda

Sejak Ardi memulai bisnisnya sebagai reseller, Ardi telah menggunakan e-commerce sebagai platform utama untuk menjual produknya. ,

Ada beberapa kunci sukses berjualan batik padukan secara online. Aldi mengatakan, langkah awal yang harus dilakukan adalah rajin membuat konten kreatif untuk mempromosikan produk Batik Paduka.

Selain itu, penggunaan berbagai fitur e-commerce seperti live shopping bisa sangat efektif dalam menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan. ,

“Melalui strategi ini, Anda bisa menjelaskan detail seperti keunikan produk Anda dan menjawab langsung pertanyaan calon konsumen sehingga lebih menarik,” jelasnya. ,

Batik Paduka rutin melakukan live shopping 2-3 kali sehari selama minimal 2 jam. Berkat live shopping di ShopTokopedia, penjualan Batik Paduka meningkat 3-4 kali lipat dibandingkan tanpa live shopping.

Selain itu, Batik Paduka juga rutin mengikuti berbagai kampanye di setiap platform e-commerce untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan Batik Paduka. ,

“Berkat keikutsertaan dalam kampanye e-commerce, Batik Paduka bahkan mengalami peningkatan penjualan hingga 70% dibandingkan sebelum mengikuti kampanye,” jelasnya. ,

Selain fokus memasarkan produknya secara online, Batik Paduka juga memiliki toko offline di Pekalongan, Jawa Tengah. Selain itu, Batik Paduka mempekerjakan sekitar 70 orang, dimana 70% diantaranya adalah generasi muda.

Alih-alih memberdayakan generasi muda, Batik Paduka justru memberdayakan para perajin batik di sekitar Pekalongan, Jawa Tengah. Batik Paduka juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar pabrik dalam proses finishing produk seperti pengemasan. ,

“Kami juga aktif melatih karyawan Batik Paduka untuk menjadi Affiliate Creator sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan tambahan setelah jam kerja dengan menjadi Affiliate Creator yang profesional.”

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *