Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) optimistis pertumbuhan kredit perseroan bisa mencapai 16%-18% pada akhir tahun 2024. 

Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastovo mengatakan pihaknya akan terus mengarahkan pertumbuhan kredit ke sektor masa depan dan berkelanjutan sesuai dengan pedoman portofolio kredit.

“Seperti sektor pertanian dan perkebunan, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman,” ujarnya dalam konferensi pers triwulan III tahun 2024, Rabu (30/10/2024). 

Selain itu, Sigit mengatakan BMRI akan terus menjaga kestabilan profitabilitas di tengah pengetatan likuiditas dan juga kenaikan biaya dana yang disebut bank charge, dimana perseroan dapat menyediakan dana murah melalui transaksi grosir dan eceran yang merangsang pembengkakan. dengan mengoptimalkan platform digital yaitu Copra, Livin dan juga Livin Merchant. 

Selain itu, perseroan akan terus mendorong rebalancing portofolio untuk mengelola imbal hasil yang optimal pada periode penurunan suku bunga. Dari sisi keberlanjutan, kinerja baik ini dipertahankan dalam jangka panjang dengan menjaga likuiditas yang baik pada tingkat yang optimal.

“Dan selain itu, kami juga memprioritaskan pertumbuhan aset berkualitas dengan menerapkan manajemen risiko yang prudent. Kami memperkirakan pada akhir tahun 2024, rasio beban pinjaman akan tetap berada di bawah 1%, sesuai dengan pedoman kami. “, katanya. 

Tercatat BMRI menyalurkan pinjaman masing-masing sebesar Rp1,590 triliun pada Q3/2024 atau September 2024, atau meningkat 20,8% year-on-year. 

Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh segmen korporasi yang mencapai Rp581 triliun hingga akhir kuartal III 2024.

Selain itu, pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga didorong oleh segmen mikro dan UKM yang efisien yang tumbuh masing-masing sebesar 13,04% dan 13,7% pada akhir September 2024, serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada September 2024. sudah. mencapai Rp 32,2 triliun. 

Seiring dengan pertumbuhan kredit, kualitas aset BMRI terus dijaga dan ditingkatkan yang tercermin dari rasio kredit bermasalah Bank Mandiri atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97% atau turun 39 basis poin (bps) secara year-on-year. tahun.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *