Kinerja Bank Syariah Lampaui Rerata Perbankan Nasional, Ini Buktinya

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan kinerja keuangan industri perbankan syariah baik dari sisi pembiayaan, aset, maupun dana pihak ketiga tercatat melampaui jangkauan perbankan nasional. 

Direktur Utama BSI Heri Gunardi melaporkan aset perbankan syariah tumbuh 10,37% year-on-year pada Agustus 2024. Indikator ini lebih tinggi dibandingkan tingkat pertumbuhan Bank Nasional sebesar 9,36%.

“Dari sisi pertumbuhan bisnis, kita tahu industri perbankan syariah bisa tumbuh lebih baik dibandingkan bank nasional,” ujarnya dalam konferensi pers BSI Q3/2024, Selasa (29/10/2024). 

Selain itu, pembiayaan bank syariah juga mengalami pertumbuhan dua digit yaitu sebesar 11,65% per tahun, sedangkan pertumbuhan pinjaman Bank Nasional sedikit lebih rendah yaitu sebesar 11,30%.

Kemudian pertumbuhan dana pihak ketiga pada bank syariah masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan bank nasional. Tercatat, perbankan syariah tumbuh sebesar 11,40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara angka, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp5,1 triliun pada kuartal III 2024. Capaian tersebut meningkat 21,6% year-on-year dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 4,2 triliun pada kuartal III 2023.  

Berdasarkan laporan keuangan Harian Bisnis Indonesia yang dipublikasikan Selasa (29/10/2024), laba BRIS setelah penyaluran 4,56% year-on-year meningkat menjadi Rp 12,87 triliun pada September 2024 mencapai Rp 13,46 triliun dari sekarang. 2023. Margin operasi bersih (NOM) bank pun meningkat menjadi 2,81% dari sebelumnya 2,57%. 

Pada fungsi intermediasi, pendanaan BSI meningkat 15,32% year-on-year menjadi Rp266,46 triliun per September 2024. Alhasil, perolehan aset meningkat 15,91 persen year-on-year menjadi Rp317 juta dari sebelumnya Rp370 triliun. . 

Kemudian BSI menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp301,22 triliun pada September 2024, naik 14,92% dari sebelumnya Rp262,12 triliun pada September 2023 Rp156,31 triliun. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel