Bisnis.com, Jakarta – Dewan Komisaris PT Krakatu Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menunjuk Muhammad Akbar sebagai Penjabat Direktur Utama (Plt) perseroan menggantikan Purwono Widodo yang meninggal dunia pada 2 Oktober 2024.
Sekretaris Perusahaan Karakatu Steel Muhammad Tantra Maulana mengatakan dengan pengangkatan mereka, Muhammad Akbar diperbolehkan menjabat sebagai Manajer Bisnis sekaligus Pj Ketua Umum KRAS.
Pada hari Jumat, 25/10/2024, beliau menyampaikan: “Dewan Komisaris telah menunjuk Bapak Muhammad Akbar, Direktur Bisnis untuk menjalankan tugas Presiden Perseroan merangkap, sampai dengan pengangkatan CEO.”
Tantra mengatakan, operasional perusahaan tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada permasalahan hukum yang timbul akibat perintah tersebut.
Berdasarkan laman resmi Krakatau, Muhammad Akbar menjabat sebagai direktur bisnis sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 31 Juli 2023. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera.
Seperti diketahui, CEO Crakatau Purwono Widodo meninggal dunia di RS Medstra Jakarta, pukul 20.37 WIB pada 2 Oktober 2024.
Tantra mengatakan, jajaran komisaris, direksi, dan karyawan perseroan turut berduka cita atas berpulangnya pemimpin baik perseroan tersebut.
Purwono Widodo diangkat menjadi Presiden pada Januari 2023 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menggantikan Salmi Karim.
Selama masa jabatannya, beliau pernah menjabat sebagai Chief Marketing Officer Kraktau Steel (2004-2006), Chief Product Officer Kraktau Steel (2006-2008), dan Direktur Komersial PT KHI Pipe Industries (2008-2013).
Sementara terkait pengembangan KRAS, Kementerian BUMN telah menyetujui Program Reformasi Keuangan (RPK) yang memuat rencana reformasi sistem pembayaran utang senilai 1,4 miliar.
Berdasarkan dokumen Bisnis.com pada 5 September 2024, usulan kelanjutan restrukturisasi yang disetujui pemegang saham merupakan langkah menuju pembaruan perjanjian pinjaman restrukturisasi yang ditandatangani pada 30 September 2019.
Kesepakatan itu melibatkan perusahaan dan 10 kreditor yang sebelumnya menyetujui perjanjian restrukturisasi senilai $1,94 miliar.
________________
Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan dari keputusan investor.
Lihat berita dan artikel lainnya di website Google dan saluran WA