Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan pembiayaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance terus menunjukkan pertumbuhan positif industri pembiayaan di Indonesia, didukung oleh jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berbagai proyek pembangunan di berbagai sektor. Pernyataan tersebut seiring dengan booming akuisisi perusahaan leasing di Tanah Air pada Oktober 2024.
Direktur Utama CNAF Ristiawan Suhrman mengatakan kondisi tersebut menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat menjanjikan bagi perusahaan keuangan, terutama karena masifnya pembangunan infrastruktur, proyek hilir, dan pengembangan industri mikro.
“Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta jiwa dan pertumbuhan ekonomi yang terus baik, serta berbagai proyek pembangunan infrastruktur, perumahan, usaha mikro kecil dan besar, memiliki potensi bisnis yang sangat menjanjikan untuk membiayai usaha,” kata Ristiawan kepada Businesson, Senin. (28/10/2024).
Ia menambahkan, rasio keuntungan perusahaan keuangan di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Faktor-faktor tersebut membuat bisnis perkreditan Indonesia menarik bagi investor asing yang tertarik berinvestasi melalui aksi korporasi seperti akuisisi atau merger.
Oleh karena itu, investor asing semakin tertarik untuk menanamkan modalnya pada aksi korporasi melalui akuisisi atau merger perusahaan keuangan Indonesia, tambahnya.
CIMB Niaga Finance sendiri, strategi saat ini lebih fokus pada pertumbuhan organik dalam jangka pendek hingga menengah, kata Ristiawan. CNAF melihat potensi untuk lebih memperkuat posisi pasarnya melalui sinergi dengan induk perusahaan CIMB Niaga.
“Strategi jangka pendek dan menengah adalah dengan semakin memperkuat pertumbuhan perusahaan secara organik berdasarkan potensi pertumbuhan, terutama berdasarkan sinergi dengan induk perusahaan yang masih sangat besar,” kata Ristiyavan.
CNAF mencatat hal itu pada tahun 2024 pada bulan September penyaluran kredit baru mencapai Rp7,08 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah ini meningkat sebesar 17%, yaitu yaitu Rp6,06 triliun.
Pembiayaan perseroan didominasi oleh pembiayaan kendaraan bekas yang pada tahun 2024 pada bulan September sebesar Rp 4,49 triliun atau 65% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,73 triliun. Selain itu, total penyaluran kredit mobil baru di CNAF juga meningkat 17% year-on-year (yoY) dari Rp 1,41 triliun pada tahun 2023. pada bulan September menjadi Rp 1,74 triliun pada tahun 2024 pada bulan September.
Pada tahun 2024 pada bulan September CNAF menyalurkan seluruh pembiayaan baru untuk kendaraan ramah lingkungan sebesar Sh497,39 miliar. Pertumbuhan Rp atau 159% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni. yaitu 191,72 miliar
Terakhir, CNAF menargetkan hal tersebut pada tahun 2024 mampu mengucurkan total kredit sebesar Rp 9 triliun hingga akhir tahun, dan untuk saat ini CNAF masih optimis untuk mencapai target tersebut.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel