By admin 
Bisnis.com, JAKARTA – bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung (CT), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) raih laba bersih Rp 302,59 miliar pada kuartal III 2024.
Capaian tersebut turun 10,69% YoY (YoY) dibandingkan laba bersih serupa tahun lalu sebesar Rp338,82 miliar.
Mengutip laporan keuangan Kamis (31/10/2024), penurunan laba Bank Alo merupakan bagian dari penurunan nilai aset (penurunan nilai) sebesar Rp 53,87 miliar pada September 2024. Naik hampir tiga kali lipat. atau mencapai 180,79% dibandingkan Rp 19,18 miliar pada September 2023.
Meski begitu, Bank Alo masih mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp 818,69 miliar, meningkat 8,18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 756,77 miliar.
Margin bunga bersih (NIM) perbankan digital meningkat 18 basis poin (bps) menjadi 9% dari sebelumnya 8,82%.
Pendapatan lain-lain juga meningkat lebih dari empat kali lipat atau tumbuh 329,3% secara tahunan menjadi Rp136,93 miliar pada Q3 2024 dari sebelumnya Rp31,9 miliar pada Q3 2023.
Lebih lanjut, Allo Bank juga mencatatkan pendapatan berbasis pendapatan atau income based income yang tumbuh signifikan sebesar 124,38% year-on-year menjadi Rp14,7 miliar pada September 2024 dari sebelumnya Rp6,55 miliar pada September 2023.
Dari sisi pasar, Alo Bank mencatatkan sedikit peningkatan kredit sebesar 0,18% year-on-year menjadi Rp7,34 miliar dibandingkan sebelumnya Rp7,32 triliun. Aset bank terus meningkat sebesar 17,28% secara tahunan menjadi Rp 14,06 triliun pada Q3 2024 dari sebelumnya Rp 11,99 miliar pada Q3 2023.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) BBHI mencapai 0,55% pada September 2024 dari sebelumnya 0,06% pada September 2023. Sementara itu, NPL net meningkat menjadi 0,34% dari 0,04%.
Terakhir, BBHI memperoleh pendapatan lain-lain (DPK) sebesar Rp 4,93 triliun pada kuartal III 2024, naik tipis 0,76% dari sebelumnya Rp 4,89 triliun.
Sementara itu, rekening tabungan tunai atau giro (CASA) Allo Bank melonjak 28,01% y-o-y menjadi Rp 811,19 miliar pada Q3 2024 dari Rp 633,7 miliar pada tahun lalu.
Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan Channel WA