Bisnis.com, Jakarta – Anggota BRICS telah sepakat untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi keuangan antara anggota dan mitra dagangnya.
Perjanjian tersebut merupakan salah satu kerangka acuan pertemuan para pemimpin BRICS ke-16 yang akan diselenggarakan di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober 2024.
Pada Kamis (24 Oktober 2024), media pemerintah Rusia RT mengutip pernyataan yang disebut “Deklarasi Kazan” yang menyatakan bahwa negara-negara BRICS mengakui manfaat luas dari pembayaran lintas batas yang cepat, berbiaya rendah. Efektif, transparan, aman dan terintegrasi berdasarkan pengurangan hambatan perdagangan dan memastikan akses yang adil.
“Kami menyambut baik penggunaan mata uang lokal dalam transaksi keuangan antara negara-negara BRICS dan mitra dagang mereka. Kami merekomendasikan penguatan jaringan perbankan dan penyesuaian mata uang lokal,” bunyi pernyataan tersebut. “
Dorongan untuk menggunakan mata uang lokal mengikuti Inisiatif Pembayaran Lintas Batas BRICS (BCBPI), yang bertujuan untuk menyederhanakan pembayaran antar negara anggota dan mengurangi hambatan perdagangan.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan cara alternatif untuk membayar mata uang dunia pada KTT BRICS ke-16 di Kazan, Rusia.
Seruan tersebut disampaikan saat pidato pembukaan KTT pada Selasa (22 Oktober 2024). Tujuan penggunaan mata uang yang sama adalah untuk mencegah Amerika Serikat menggunakan dolar sebagai senjata politik.
“Dolar AS digunakan sebagai senjata. Kami melihatnya. Saya pikir ini adalah masalah besar bagi mereka yang melakukan hal tersebut,” kata Putin, menurut kesalahan China’s Guardian (24 Oktober 2024). “
Putin mengatakan saat ini sekitar 95% perdagangan antara Rusia dan Tiongkok diselesaikan dalam rubel dan renminbi.
Para pemimpin asing di negara-negara BRICS mendukung pembentukan sistem pembayaran bersama. Hal ini akan membantu negara-negara BRICS berdagang satu sama lain, melewati sistem moneter internasional dalam mata uang dolar AS.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel