Bisnis.com, Jakarta – Psoriasis merupakan penyakit autoimun kronis yang menyerang kulit dan dapat menyerang bagian tubuh lainnya.
Kondisi ini disebabkan oleh peradangan yang mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit dari 28-30 hari menjadi 3-5 hari sehingga menyebabkan penumpukan sel kulit yang tidak terkelupas dan menjadi merah, berwarna abu-abu.
Dr Anik Haleem, RS Beit Al Saida Sp.KK mengatakan psoriasis tidak menular dan meski belum ada obatnya, gejalanya bisa dikendalikan dengan pengobatan yang tepat.
Faktor genetik dan faktor lingkungan seperti stres, cedera kulit, infeksi, atau penggunaan obat-obatan tertentu dapat memicu dan memperburuk kondisi ini.
Ia menjelaskan, gejala psoriasis pada setiap orang berbeda-beda, namun beberapa gejala umum yang sering terjadi antara lain: bercak merah pada kulit yang ditutupi sisik putih. Area yang paling sering terkena adalah lutut, siku, kepala, dan punggung bawah. Terkadang disertai rasa gatal atau perih. Kelemahan atau perubahan bentuk kuku (psoriasis kuku). Sendi kaku dan bengkak (jika terus berlanjut dapat menyebabkan radang sendi psoriatis)
Menurutnya, tingkat keparahan psoriasis bervariasi, mulai dari yang ringan pada area kulit yang kecil, hingga yang berdampak parah pada area yang luas dan sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien.
“Psoriasis tidak hanya mempengaruhi penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko kondisi kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.” Anik Halim, Sp.KK.
Oleh karena itu, penting bagi penderita psoriasis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko komplikasi ini.
Pengobatan psoriasis tergantung pada tingkat keparahan dan jenisnya, antara lain:
● Topikal: krim atau salep, seperti kortikosteroid, analog vitamin D, retinoid, dan arang.
● Fototerapi: Terapi sinar ultraviolet (UV) untuk mengurangi peradangan dan memperlambat produksi sel kulit.
● Pengobatan: Dalam kasus yang lebih parah, dokter Anda mungkin meresepkan obat oral atau suntik seperti metotreksat, siklosporin, dan retinoid.
Terapi biologis merupakan kemajuan terkini dalam pengobatan psoriasis, menggunakan obat yang menargetkan bagian tertentu dari sistem kekebalan yang berperan dalam proses inflamasi.
“Psoriasis sering salah didiagnosis sebagai masalah kulit normal, padahal merupakan kelainan kompleks pada sistem kekebalan tubuh,” kata Dr., termasuk dengan menggunakan terapi biologis terkini,” kata Dr. Anik Halim, Sp.KK.
Beberapa obat biologis baru yang mungkin menjadi pilihan untuk mengobati psoriasis meliputi:
● Secukinumab: Protein yang berperan dalam peradangan. Secukinumab efektif mengurangi plak psoriasis dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
● Ixekizumab: Digunakan untuk pasien dengan psoriasis plak sedang hingga berat.
● Guselkumab: Obat ini terbukti sangat efektif dengan sedikit efek samping. Biasanya diberikan melalui suntikan biasa.
● Ustekinumab: menunjukkan hasil positif dalam mengurangi gejala psoriasis dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup juga berperan penting dalam pengobatan psoriasis dan mengurangi risiko penyakit metabolik. Beberapa hal gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, mengelola stres, serta menghindari rokok dan alkohol.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel