Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan akan menyiapkan anggaran untuk memenuhi perintah Prabowo Subianto mencetak sawah seluas 3 juta hektare.

Wakil Menteri Keuangan Ketiga Anguito Abimanyu mengatakan, pada dasarnya Prabowo berencana mencapai swasembada beras dalam lima tahun ke depan.

“Kita siapkan anggarannya (pencetakan sawah) satu juta lalu tiga juta,” ujarnya pada rapat pembukaan Senat Puncak Dies ke-15 dan Lustrum III Sekolah Profesi UGM Tahun 2024, Senin ( 28 September) / 10/2024).

Saat ini, Anggito mengatakan, terdapat satu juta hektare sawah yang beroperasi di Maluku. Jika pemerintahan Prabowo berhasil menyelamatkan 3 juta sawah, Anggito yakin Indonesia akan menjadi produsen beras terbesar di dunia.

Pasalnya, di tengah krisis global, negara-negara lebih mengutamakan kepentingan dalam negeri dan menutup impor. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan nasional.

“Nomor satu adalah swasembada. Pastikan kita tidak mengimpor beras. Pastikan beras kita cukup untuk menghidupi masyarakat kita melalui pangan dan produk yang tersedia,” jelasnya.

Selain di Maluku Gambaran sawah di Kalimantan Tengah juga direncanakan. Ide awalnya adalah koloni makanan.

Anggito juga menyinggung mengenai revitalisasi Kantor Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menunjang kebutuhan pangan dalam negeri.

“Ini beras press, termasuk boulognya, sekarang boulognas. Dihidupkan kembali agar banteng bisa berperan sebagai penyangga kebutuhan pangan kita,” ujarnya.

Namun, Anjito tidak menyebutkan akan tersedia anggaran besar dari kas negara untuk menambah lahan budidaya padi.

Sementara jika dilihat dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2025, tidak ada alokasi khusus untuk pencetakan sawah. Tapi ada pendanaan untuk proyek Quick Win, warung makan nasional senilai 15 triliun rupiah.

Sementara Dana Alokasi Fisik Khusus (DAK) Pangan Pertanian salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan. Ia mendapat anggaran tahun depan sebesar Rp675,33 miliar.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono optimistis Kementerian Pertanian (Kementan) mampu memproduksi padi sebanyak 3 juta hektar dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Sudaryono memperkirakan target 3 juta hektare akan memenuhi kebutuhan pangan nasional dalam 80 tahun ke depan.

“Kami memperkirakan tiga juta orang dapat dijamin menjadi generasi kita dalam 80 tahun ke depan, mengingat pertumbuhan populasi dan kebutuhan pangan kita yang eksponensial. Setidaknya tiga juta orang dapat menghemat uang untuk 70-80 tahun ke depan,” katanya kepada wartawan di Jakarta . Gedung Istana Kepresidenan, Senin (28/10/2024)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *