Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto resmi mendirikan Perusahaan Pengelola Investasi Anagata Danantara (BPI Danantara), cikal bakal pemekaran badan usaha milik negara atau BUMN.
Visi BPI Danantara adalah sebagai manajer investasi, mendorong perubahan melalui perusahaan-perusahaan yang berkembang di seluruh dunia. Unit ini juga akan bertanggung jawab untuk menarik dan mengelola investasi.
BPI Danantara diharapkan mulai menerima kepengurusan BUMN blue-chip, kata Toto Paranoto, Wakil Direktur Lembaga Penelitian Grup BUMN, Departemen Ekonomi Bisnis, Universitas Indonesia (UI).
Menurut dia, hal itu tercermin dari berdirinya Badan Investasi Indonesia (INA) yang mengakuisisi mayoritas saham BUMN seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Tutu pada Selasa, 22/10/2024 mengatakan, “Badan Dantara yang baru akan mulai mengambil alih pengelolaan penuh BUMN chip sebagai cikal bakal menjadi Dirut BUMN.”
Ia juga melihat Danantara mempunyai potensi kuat untuk menjadi pemegang saham utama INA. Oleh karena itu, INA akan fokus pada perusahaan-perusahaan besar milik negara yang layak investasi, sedangkan sisanya akan dikelola oleh Danantara.
Selain itu, Tutu yakin Dantara bisa menjadi pengelola aset BUMN sebanding dengan Temasek di Singapura dan Khazana di Malaysia. Sebab, dari segi sumber daya, BUMN pendiam lebih unggul dari keduanya.
“Secara umum keamanan BUMN lebih baik dari Temasek dan berkali-kali lipat lebih baik dari Khazanah. Masalahnya, kemampuan BUMN menghasilkan keuntungan rendah,” ujarnya. Artinya, aset yang lebih besar akan lebih mampu menghasilkan keuntungan. ”
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Kementerian BUMN, total aset portofolio BUMN mencapai Rp10.401,50 atau meningkat 6,26% secara tahunan. Sedangkan utang meningkat 4,03% year-on-year (YoY) menjadi Rp6.957,43, dan ekuitas menjadi Rp3.444,07 atau meningkat 11,07%.
Terpisah, Ketua BPI Dantara Maliman Durmansia Haddad mengumumkan partainya akan menguasai INA. Namun, pemerintah akan menyiapkan kerangka hukum terlebih dahulu untuk langkah tersebut.
Pada Selasa, 22 Oktober 2024, kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, ia mengatakan, “Kita siapkan dulu UUnya.”
Mantan Ketua Dewan Komisioner OJ ini menjelaskan, Dantara akan menjadi badan khusus yang dipimpin oleh Presiden Prabhu yang salah satu tugasnya mengelola sumber daya pemerintah di setiap kementerian.
Di sisi lain, Miliman meyakini BPI akan menjadi pendahulu BUMN Superholding seperti Dantara Temasek dan Khazana.
Miliman, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2006-2012, mengatakan: “Permintaan terakhirnya ya, mirip dengan [Temask] ini.” Namun, tentunya Anda perlu mempersiapkan aturannya terlebih dahulu. ” melayani.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA