Muncul Sederet K/L Baru, Sri Mulyani Tata Ulang Rencana Kerja Anggaran 2024 & 2025

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengawali periode pemerintahan baru dengan menyesuaikan rencana pelaksanaan anggaran K/L (RKAKL) dan DIPA sisa tahun 2024 dan 2025.

Sri Mulyani mengatakan, hal itu dilakukan seiring dengan perubahan dan munculnya departemen/organisasi (K/L) di Kabinet Menteri Merat Putih yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. 

“Ini merupakan pekerjaan rumah penting bagi K/L saat ini yang harus diselesaikan dengan cepat dan dalam waktu singkat. “Kami berupaya memastikan berbagai proyek Presiden dan Wakil Presiden dapat terlaksana dengan cepat dengan tetap menjaga prinsip tata kelola yang baik,” ujarnya dalam postingan Instagram @smindrawati, Rabu (23/10/2024). 

Oleh karena itu, beliau meminta untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan departemen terkait seperti: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (B. 

Kementerian Keuangan menegaskan, Kementerian Keuangan dan Bappenas serta Kemenpan-RB akan terus bekerja sama secara erat untuk mengatur kementerian dan organisasi agar dapat bekerja dengan baik.

“Terima kasih kepada seluruh perwakilan K/L yang telah berpartisipasi. Mari kita mulai pekerjaan ini dengan niat baik dan pikiran terbuka. Mengabdi secara teguh pembangunan Indonesia agar negara ini maju, berdaulat, dan adil, makmur, dan terhormat. 

Saat ini, pekerjaan penting untuk menyelaraskan dengan rencana baru sesuai visi kepemimpinan bangsa. Dalam pelatihan ini juga dilakukan pembahasan mengenai penataan aset negara K/L. 

Seperti diketahui, jumlah menteri koordinator kini berubah dari 4 menjadi 7 orang. Pada periode tersebut, secara total, saat ini jumlah kementerian bertambah dari 34 menjadi 48 sektor. 

Belum lagi, masih banyak lagi lembaga dan organisasi lain yang didirikan kemarin. 

Jika melihat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang berjumlah Rp 3.621,3 triliun yang meliputi belanja pemerintah federal senilai Rp 2.701,4 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 919,87 triliun. 

Dalam APBN, Sri Mulyani hanya mendapat anggaran sebesar 86 K/L, termasuk Badan Pangan Nasional terbaru. Saat ini, beberapa organisasi belum menerima dana. 

Berbeda dengan DPR dan MPR, Sri Mulyani sebelumnya mengisyaratkan menyiapkan tambahan anggaran untuk lembaga pemerintah tersebut senilai Rp 4,87 triliun. 

“Kami memberikan tambahan belanja kepada lembaga-lembaga tinggi pemerintah. Di DPR MPR, kami berharap ada penambahan anggota dan pimpinan, jadi kami berkontribusi di sana,” kata Sri Mulyani di DPR, September lalu. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *